Selasa, 22 Januari 2019

Tujuh orang yang akan diberi perlindungan oleh Allah pada hari yang ada hanyalah naungan Allah

Tujuh orang yang akan diberi perlindungan oleh Allah pada hari yang ada hanyalah naungan Allah:
وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
Sumber:
Al-Adnani, Abu Fatiah . (2016), Hidup Sesudah Mati. Surakarta: Granada Mediatama.
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Tujuh Golongan Yang Dinaungi Allâh Azza Wa Jalla Pada Hari Kiamat. [online] https://almanhaj.or.id/4203-tujuh-golongan-yang-dinaungi-allah-azza-wa-jalla-pada-hari-kiamat.html. Diakses pada tanggal 22 Januari 2019 pukul 15.22 WIB.

Orang-orang yang terbebas dari azab kubur

Orang-orang yang terbebas dari azab kubur :

  1. Orang yang mati syahid di jalan Allah
  2. Orang yang ribath (berlaga di perbatasan antara daerah musuh dan kaum muslimin)
  3. Orang yang meninggal pada hari Jum'at, sebagaimana Nabi (ﷺ) bersabda: "Tidaklah seorang mukmin yang meninggal pada hari Jum'at melainkan dia akan diselamatkan dari fitanh kubur." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
  4. Orang yang meninggal karena sakit perut sebagaimana Nabi (ﷺ) pernah bersabda: "Barangsiapa yang meninggal karena sakit perut maka dia tidak akan disiksa di dalam kuburnya." (HR.An Nasa'i, Tirmidzi dan dihasankan olehnya)
Sumber: Al-Adnani, Abu Fatiah . (2016), Hidup Sesudah Mati. Surakarta: Granada Mediatama.

Pelaku maksiat yang akan mendapatkan azab kubur

Ingatlah akan sabda junjungan kita yang mulia, Nabi (ﷺ) telah menyetkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan azab kubur, di antaranya:

  1. Mereka yang tidak bersuci setelah buang air kecil, sehingga ia masih bernajis.
  2. Mereka yang suka mengadu domba (mengadu kedua orang dengan kebohongan)
  3. Mereka yang suka berbuat ghulul (mengambil ghanimah yang bukan haknya)
  4. Mereka yang berbuat kebohongan (saking jahatnya keburukan lisan mereka sampai sampai sudut mulutnya mencapau tengkuknya)
  5. Mereka yang membaca Al Qur'an akan tetapi tidak melaksanakan apa apa yang diperintahkan dan yang dilarang dalam Al Qur'an (kepala mereka nanti akan dihantam dengan batu)
  6. Mereka yang melakukan zina (ruh para pezina itu nanti akan disiksa di atas tungku api dan di atas tingku itu akan dinyalakan api yang membara)
  7. Mereka yang memakan riba (mereka akan berenang di sungan darah dan akan dihantam dengan batu batu setiap kali mereka menuju ke tepian)
  8. Mereka yang suka berhutang (orang yang berhutang itu akan ditahan masuk surga karena hutangnya)
Sumber: Al-Adnani, Abu Fatiah . (2016), Hidup Sesudah Mati. Surakarta: Granada Mediatama.

Senin, 21 Januari 2019

Hal yang paling berharga dalam hidup

Jika ada yang berbangga dengan kehidupannya saat di dunia, baik karena kecantikan maupun kemapanan hidup, atau pangkat dan kedudukan, camkan! semua itu tidak akan menolong sedikitpun saat ia telah masuk ke Liang Kubur. Kematian bukan hanya milik orang buruk rupa atau tua renta, bukan hanya milik orang papa dan menderita, namun mereka yang cantik, rupawan, muda dan menawan, kaya dan hidup senang juga akan merasakannya. Ketika orang telah berkunjung ke tempat itu, maka tak ada lagi perbedaan fisik diantara mereka. Semuanya akan membusuk dan hanya menyisakan tulang tengkorak yang menakutkan bagi setiap yang melihatnya, sekalipun ia kekasih yang paling mencintainya saat di dunia. Tak ada yang dapat menolong mereka di alam kubur kecuali iman dan amal shalih yang telah mereka tabung semenjak di dunia. Disinilah akhirnya kita menyadari, bahwa yang paling berharga dalam hidup ini bukanlah terlahir fisik yang rupawan atau kekayaan dan kekucupan, namun kebersihan hati, kebaikan amal shalih dan kemurnian iman di dalam dada seseorang. Disaat semua yang mengantar akan berpisah, harta yang dimiliki berganti pemilik, anak, istri akan ditinggalkan, maka tak ada lagi yang dinanti kecuali amal shalih yang akan menolong himpitan kuburan sempit.

Sumber: Al-Adnani, Abu Fatiah . (2016), Hidup Sesudah Mati. Surakarta: Granada Mediatama.

Kamis, 17 Januari 2019

Metode evaluasi dalam wawancara dan pengamatan

Jelaskan metode evaluasi dalam wawancara dan pengamatan!
Metode evaluasi dalam wawancara bertujuan mengevaluasi kepribadian dan keterampilan komunikasi, untuk memverifikasi informasi dan uji pengetahuan dan untuk mencari informasi tambahan
Metode evaluasi dalam pengamatan bertujuan untuk mengevaluasi kepribadian dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan.Contoh: "Role-playing," penyaksian audit, kinerja selama magang
Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Prosedur program audit

Jelaskan prosedur  program audit!
Prosedur program audit, diantaranya:
  1. Perencanaan dan penjadwalan audit;
  2. Pemastian kompetensi auditor dan ketua tim audit;
  3. Pemilihan tim audit yang sesuai dan penetapan tugas dan tanggung jawabnya;
  4. Pelaksanaan audit;
  5. Pelaksanaan tindak lanjut audit, bila diperlukan;
  6. Pemeliharaan rekaman program audit;
  7. Pemantauan kinerja dan keefektifan program audit
  8. Pelaporan kepada manajemen puncak tentang keseluruhan pencapaian
  9. program audit.
Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Tujuan program audit

 Jelaskan tujuan program audit
Tujuan program audit, diantaranya:
  1. Memenuhi persyaratan sertifikasi standar sistem manajemen
  2. Melaksanakan verifikasi kesesuaian dengan persyaratan kontrak
  3. Memperoleh dan memelihara kepercayaan terhadap kemampuan pemasok
  4. Memberikan masukan bagi peningkatan sistem manajemen
 Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Lima tahap proses auditing

Lima tahap proses auditing, diantaranya:
  1. Penjadwalan dan pengenalan audit. Menentukan tujuan , menentukan ruang lingkup, menentukan suber daya yang diperlukan, menyusun otoritas, mengidentifikasi standar kinerja, berhubungan dengan pihak yang diaudit, mengembangkan ceklist, meninjau kinerja, dan mengembangkan pemahaman awal sistem.
  2. Penyiapan perencanaan audit, digunakan untuk menjamin bahwa proses auditing efektif, efisien, relavan, kredibel atau dapat dipercaya, dan akurat. Proses kedua ini meliputi lingkup audit, jadwal waktu audit, anggota tim audit, standar kinerja yang diterapkan dalam audit.
  3. Penerapan rencana audit, plaksanaan atau rencana audit, diungkapkan sasaran kuantitatif dan kualitatif melalui wawancara, peninjau dokumen, dan observasi terhadap kegiatan dan kondisi lingkungan.
  4. Analisis dan pelaporan. Laporan audit harus dilaporkan segera setelah auditing selesai. Auditreporting tersebut harus jelas, singkat, objektif, cepat, dan merangkum fakta yang nyata. Hasil dan kesimpulan harus didukung dengan bukti yang cukup, reliable, dan adil. Pihak yang diaudit harus bertanggung jawab menentukan, mengenalkan, dan menerapkan tindakan korektif. Tindakan korektif harus dilakukan, penyebab kesalahan harus ditemukan dan dilaporkan pada manajer.
  5. Mengadakan tindak lanjut dan perbaikan. Followup atau tindak lanjut hasil audit yang telah diperoleh. Tahap ini bertujuan untuk menjamin keefektifan audit yang menjamin bahwa tindakan korektif telah diterapkan dan untuk mendukung ketetapan merespon terhadap temuan audit sebagai bagian dari tanggung jawab pihak yang diaudit.
Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

3 perspektif audit kualitas

Jelaskan 3 perspektif audit kualitas!
Terdapat tiga perspektif audit kualitas, diantaranya:
  1. First party audit atau audit internal atau self audit dilakukan oleh orang yang di tugaskan yang ada dalam organisasi untuk memeriksa apakah elemen sistem kualitas, prosedur atau intruksi kerja memenuhi perencanaan yang disusun dan menentukan keefektifan sistem. Dalam first party audit manajemen bersama dengan auditor kualitas harus menentukan manakah elemen sistem kualitas, prosedur, atau intruksi kerja yang diaudit, dan kapan audit dilaksanakan. Dalam kenyataannya, lingkup audit, dan harus di putuskan secara bersama - sama oleh auditor dan yang di audit.
  2. Second party audit atau audit eksternal merupakan audit yang dilakukan oleh atau atas nama organisasi pembeli, termasuk pembeli produk atau jasa oleh satu organisasi atau perusahaan lain dalam kelompok yang sama, seperti anak cabang korporasi yang sama.
  3. Third party atau audit ekstrinsik, merupakan audit yang dilakukan oleh badan sertifikasi independen atau organisasi yang hampir sama. Meskipun ketiga tipe audit ini berbeda namun tujuan di lakukannya dan metode dasar proses audit adalah sama.
Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Langkah menyusun histogram menurut Mitra dan Besterfield

Jelaskan langkah menyusun histogram menurut Mitra dan Besterfield!
Menurut Mitra (1993) dan Besterfield (1998), langkah penyusunan histrogram adalah
  1. Menentukan batas - batas observasi, misalnya perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil.
  2. Memilih kelas - kelas atau sel - sel. Biasanya, dalam menentukan banyaknya kelas, apabila n menunjukkan banyaknya data maka banyaknya kelas di tunjukkan dengan Vn.
  3. Menentukan batas - batas kelas. Tentukan banyaknya observasi pada masing - masing kelas dan yakinkan bahwa kelas - kelas tersebut tidak saling tumpang tindih.
  4. Menentukan lebar kelas - kelas tersebut. Biasanya semua kelas mempunyai lebar yang sama lebar.
  5. Menggambarkan frekuensi histrogram dan menyusun diagram batangnya.
Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Langkah dalam menyusun affinity diagram

Jelaskan langkah dalam menyusun affinity diagram!
Langkah-langkah dalam menyusun affinity diagram, antara lain:
  1. Mengumpulkan fakta-fakta yang diketahui dan menuliskan fakta-fakta tersebut dengan menggunakan teknik brainstorming.
  2. Fakta-fakta tersebut kemudian dikelompokkan menurut golongan-golongan tertentu.
  3. Golongan tersebut kemudian diberi nama dan menyusunnya menurut hierarki kepentingan golongan-golongan tersebut.
  4. Membuat kesimpulan mengenai tindakan apa yang harus diambil untuk mengatasi fakta atau golongan yang mengganggu proses.
Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Kelebihan dan kelemahan brainstorming

Apa kelebihan dan kelemahan  brainstorming!
  • Kelebihan brainstorming, antara lain:
  1. Ide yang muncul lebih banyak dan beragam karena siswa dengan bebas menyalurkan ide tersebut tanpa adanya kritik.
  2. Siswa berpikir untuk menyatakan pendapat karena kreatifitas tidak dibatasi.
  3. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
  • Kelemahan brainstorming, antara lain:
  1. Memerlukan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaannya.
  2. Lebih didominasi oleh siswa pandai dan aktif, sementara siswa yang kurang pandai dan kurang aktif akan tertinggal.
  3. Guru tidak pernah merumuskan suatu kesimpulan karena siswalah yang bertugas untuk merumuskan kesimpulan itu.

Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Teknik dan alat pengendalian kualitas menggunakan data verbal atau data kualitatif

Jelaskan teknik dan alat pengendalian kualitas menggunakan data verbal atau data kualitatif!
Teknik  dan alat pengendalian kualitas menggunakan data verbal atau data kualitatif, antara lain:
  1. Flowchart adalah gambaran skematik atau diagram yang menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses serta bagaimana langkah itu saling berinteraksi satu sama lain. Flowchart digambarkan dengan simbol-simbol, dimana setiap orang yang bertanggung jawab untuk memperbaiki suatu proses harus mengetahui seluruh langkah dalam proses tersebut. Pada suatu organisasi atau perusahaan flowchart meliputi seluruh aliran dalam proses produksi atau penyampaian pelayanan/jasa, baik yang dilakukan oleh staf intern atau disebut dengan pelanggan dan konsumen internal atau oleh staf kepada pelanggan dan konsumen eksternal atau akhir.
  2. Brainstorming adalah cara untuk memacu pemikiran kreatif guna mengumpulkan ide-ide dari suatu kelompok dalam waktu yang relatif singkat. Ide-ide yang dihasilkan dalam brainstorming bukan merupakan keputusan final/akhir tetapi masih diperlukan analisis lanjutan untuk menghasilkan keputusan yang optimum. Alat yang digunakan dalam brainstorming antara lain cause and effect diagram, affinity diagram, dan tree diagram.
  3. Cause and Effect Diagram dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943, sehingga sering disebut diagram Ishikawa. Diagram sebab-akibat digambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukkan hubungan antara akibat dan penyebab suatu masalah atau kejadian dan selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dengan kata lain akibat merupakan basil sedangkan penyebab adalah sumber. Pada suatu proses produksi, penyebab masalah dapat berasal dari berbagai sumber utama, misalnya metode kerja, bahan, pengukuran, karyawan, lingkungan
  4. Affinity Diagram dikembangkan oleh Jiro Kawakita pada tahun 1950-an. Diagram ini merupakan bentuk pengorganisasian informasi yang didapat dari proses brainstorming agar lebih mudah dipahami Affinity diagram sangat berguna untuk menyaring data yang berjumlah besar dan menciptakan pola pikir baru. Seperti brainstorming, dalam PDCA cycle affinity diagram digunakan terutama pada tahap rencana (plan). 
  5. Tree Diagram merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan tujuan yang harus ditempuh dengan tugas yang harus dilaksanakan dalam mencapai tujuan tersebut. Diagram pohon digunakan untuk dapat mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dari jasa atau program yang ditawarkan. Tree diagram sering kali digunakan untuk menterjemahkan hasil dari affinity diagram atau cause and effect diagram. dalam upaya merumusan permasalahan yang belum jelas ke dalam karakteristik yang sifatnya operasional
Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Perbedaan ISO 9000 dan TQM

Jelaskan perbedaan ISO 9000 dan TQM !
ISO 9001 - Quality Management Systems ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun,sedangkan Total Quality Management (TQM) dan ISO 9000 series merupakan praktik terbaik dan standar dalam kegiatan operasi perusahaan untuk menciptakan produk yang berkualitas, dengan melibatkan seluruh komponen organisasi guna memenuhi kepuasan pelanggan.


Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Manfaat internal ISO 9000 : 2000

Jelaskan manfaat internal ISO 9000 : 2000!
Manfaat internal ISO 9000 : 2000, antara lain:
  1. dokumentasi lebih baik dan instruksi kerja untuk pengendalian lebih baik, sehingga mengurangi biaya dan pengendalian menjadi lebih baik,
  2. meningkatkan kesadaran kualitas dalam organisasi lebih baik,
  3. meningkatkan produktivitas karyawan, sistematisasi, pengendalian kualitas yang lebih baik, memperbaiki audit internal,
  4. Memotivasi karyawan,
  5. adanya kejelasan otoritas dan tanggung jawab,
  6. memperbaiki system inspeksi dan system audit,
  7. pengurangan manufacturing lead time,
  8. menyatukan departemen atau system yang berbeda,
  9. mengurangi tingkat kesalahan pemberian pelayanan atau cacat produk,
  10. mengurangi biaya operasi dan biaya kualitas.
Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Manfaat penerapan ISO 9000 dari perspektif pertumbuhan dan pengembangan perusahaan

Jelaskan manfaat penerapan ISO 9000 dari perspektif pertumbuhan dan pengembangan perusahaan!
Manfaat penerapan ISO 9000, antara lain:
  1. Sebagai sarana pemasaran.
  2. Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui sistematika dan pendekatan yang terorganisir pada pemastian kualitas.
  3. Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan.
  4. Dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk atau jasa dengan memenuhi persyaratan pembeli melalui kerja sama dan komunikasi yang lebih baik, penguatan pengendalian bisnis dan proses teknis, penurunan pemborosan karena kualitas kerja yang buruk.
  5. Dapat memberikan pelatihan yang sistematis kepada staf melalui prosedur dan intruksi yang baik.
  6. Mengantisipasi tuntutan konsumen atas produk dan tingkat persaingan usaha yang telah mengalami evolusi sehingga produsen menanggapinya melalui pendekatan kualitas, pengendalian kualitas, pemastian kualitas, manajemen kualitas, dan manajemen kualitas terpadu (TQM).
  7. Sebagai fondasi yang mantap untuk pengembangan kualitas selanjutnya menuju manajemen kualitas terpadu
Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Jelaskan perbandingan elemen ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003

Jelaskan perbandingan elemen ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003!
ISO 9000-1 merupakan standar manajemen kualits dan penjaminan kualitas yang memberikan panduan untuk pemilihan dan pemakaian keluarga ISO 9000 atas manajemen kualitas dan penjaminan kualitas. Sedangkan, ISO 9000-2 merupakan standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas yang memberikan panduan generik bagi aplikasi ISO 9001, ISO 9002, dan ISO  9003. ISO 9000-2 juga memuat klAusul-klausul yang termasuk dalam ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003 serta panduan untuk setiap klausul. Selain itu, ISO 9000-3 merupakan standar manajemen kualitas dan penjaminan kualitas yang memberikan panduan untuk aplikasi ISO 9001 dalam mengembangkan, memasok, dan memelihara perangkat lunak (software).


Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Elemen sistem kualitas mengenai ISO 9004

Jelaskan elemen sistem kualitas mengenai ISO 9004 !
Elemen-elemen manajemen kualitas dan sistem kualitas-pemandu/pedoman. Model ini memberikan pengertian atau wawasan mengenai berbagai elemen yang termasuk dalam sistem kualitas dan juga struktur yang diharapkan dalam sistem tersebut. IS0 9004 berisi pemandu dalam hal-hal yang berkaitan dengan faktor teknis,administratif, dan sumber daya manusia yang dapat mempengaruhi kualitas produk dan jasa.

Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu. (2014). Manajemen Kualitas (Edisi 1). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Manfaat sistem manajemen lingkungan menurut Gaspers (2001)

Jelaskan manfaat sistem manajemen lingkungan menurut Gaspers (2001)!
Manfaat sistem manajemen lingkungan menurut Gaspers (2001), yaitu :
  1. Kesesuaian dengan peraturan-peraturan (conformance to regulations).
  2. Kesesuaian dengan kebutuhan dan persyaratan pelanggan (conformance to customer requirements).
  3. Memiliki keunggulan dalam pemasaran, karena perusahaan mampu menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, sehingga menarik simpati pasar dan pelanggan.
  4. Penggunaan sumber daya menjadi lebih baik, karena sistem manajemen lingungan yang baik juga merupakan sistem konservasi yang baik, terutama konservasi sumber-sumber daya.
  5. Penurunan dalam biaya operasional perusahaan, sebagai konsekuensi sistem konservasi sumber daya yang bertambah baik.
  6. Meningkatkan komunikasi manajemen antar departemen, karena terdapat kebijaksanaan, prosedur dan instruksi tertulis dari sistem manajemen lingkungan tersebut.
  7. Meningkatkan kualitas, karena manajemen akan mengendalikan dampak lingkungan yang mempengaruhi proses produksi.
  8. Memudahkan tugas-tugas manajemen, karena sistem manajemen lingkungan yang baik juga merupakan bagian dari sistem manajemen umum yang baik, dimana prosedur dan instruksi kerja tersedia.
  9. Meningkatkan tingkat keamanan dan keselamatan kerja, karena sistem manajemen lingkungan telah menampung hal ini.
  10. Meningkatkan image organisasi atau perusahaan di masyarakat.

Sumber:
Ariani, Wahyu. Manajemen Kualitas EKMA4265, Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.

Perbandingan MBNQA, ISO 9000 dan ISO 14000 dalam dimensi tujuan dan mekanisme

Jelaskan perbandingan MBNQA, ISO 9000 dan ISO 14000 dalam dimensi tujuan  dan mekasnisme!
MBNQA : Dalam dimensi tujuan, MBNQA mempromosikan kesadaran kualitas, kesempurnaan kinerja dan perbaikan persaingan, penyebaran informasi dalam strategi pencapaian kinerja, dan manfaat yang telah dicapai. Dalam dimensi mekanisme, MBNQA terdapat self assessment, pengukuran dan audit kinerja, kualifikasi untuk kunjungan dan persaingan
ISO 9000 : Dalam dimensi tujuan, ISO 9000 secara efektif mendokumentasikan elemen sistem mutu untuk diterapkan atau dibutuhkan untuk menjamin kemampuan registrasi oleh an accredited third party. Dalam dimensi mekanisme, ISO 9000 terdapat pemilihan registrasi/agen sertifikasi, pemilihan standar, mengajukan manual kualitas, mengatur audit dan mendapatkan sertifikasi
ISO 14000 : Dalam dimensi tujuan, ISO 14000 membantu organisasi mencapai kinerja lingkungan dengan mengelola dan mengevaluasi aspek lingkungan kegiatan operasi. Registrasi third party dan/atau self declaration. Dalam dimensi mekanisme, ISO 14000 memilih registrasi/agen sertifikasi dan komisi lingkungan, melakukan penilaian lokasi dan mendapatkan sertifikasi.

Sumber:
Ariani, Wahyu. Manajemen Kualitas EKMA4265, Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.

Kriteria The Europe Quality Award menurut tummala dan Tang

Jelaskan kriteria The Europe Quality Award  menurut tummala dan Tang!
EQA (The European Quality Award) adalah penghargaan kualitas regional yang diberikan untuk perusahaan-perusahaan di negara-negara Eropa, baik perusahaan kecil, menengah ataupun besar. Kriteria The Europe Quality Award  menurut tummala dan Tang, antara lain:
  1. Kepemimpinan (leadership).
  2. Kebijakan dan strategi (policy and strategy).
  3. Manajemen orang atau karyawan (people (employeemanagement).
  4. Sumber daya yang dimiliki (resources).
  5. Proses-proses yang ada (processes).
  6. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
  7. Kepuasan orang atau karyawan (people (employeesatisfaction).
  8. Penekanan pada masyarakat (impact on society).
  9. Hasil-hasil (business result).

Sumber:
Ariani, Wahyu. Manajemen Kualitas EKMA4265, Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.

Penilaian dan penghargaan MBNQA dalam George (1992)

Jelaskan penilaian dan penghargaan MBNQA dalam George(1992)!
Penilaian dan penghargaan MBNQA dalam George (1992), antara lain:
  1. Kepemimpinan (leadership): mendefinisikan nilai, sasaran, perencanaan kualitas untuk pencapaian dan pengkomunikasian.
  2. Informasi dan analisis (information and analysis): meliputi dapat dipercaya (reliability), dapat disampaikan (currency), dapat digunakan (usability).
  3. Perencanaan kualitas strategik (strategic quality planning): tingkat keterlibatan pemimpin dan penyatuan rencana kualitas ke dalam bisnis.
  4. Human resource development and management: mengembangkan potensi kekuatan kerja secara penuh.
  5. Manajemen dari kualitas proses (management of process quality): menjamin kualitas produk dan jasa.
  6. Hasil kualitas dan operasional (quality and operational result): bagaimana perbaikan dan performansi kualitas tersebut dapat diukur.
  7. Fokus dan kepuasan pelanggan (customer focus and satisfaction): termasuk pesan pelanggan dalam pendefinisian kebutuhan akan kualitas.

Sumber:
Ariani, Wahyu. Manajemen Kualitas EKMA4265, Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.

Tujuan dan Manfaat QA menurut Yorke (1997)


Jelaskan tujuan dan manfaat QA menurut Yorke (1997)!
Tujuan dan Manfaat QA menurut Yorke (1997), antara lain:
  1. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan inovasi.
  2. Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau bantuan lain dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.
  3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai dengan standar pesaing.
  4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki.

Sumber:
Ariani, Wahyu. Manajemen Kualitas EKMA4265, Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.

Kepemimpinan transaksional dan transformasional

  • Jelaskan kepemimpinan transaksional dan transformasional
Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang berusaha memotivasi pengikut melalui pemberian imbalan atas apa yang telah mereka lakukan. Hal ini berbeda dengan kepemimpinan transformasional yang memotivasi pengikutnya untuk bekerja demi mencapai sasaran organisasi, dan untuk memuaskan kebutuhan atau motif mereka pada tingkat  yang lebih tinggi.
Pemimpin transformasional menurut Bass (1985) dalam Ariani, Dorothea Wahyu (2014, 5.22) terutama ditentukan berdasakan pengaruhnya terhadap para pengikut. Pengikut merasa percaya, kagum, loyal, dan mau menaggapi pimpinannya sehingga pengikut termotivasi untuk melakukan lebih banyak dari yang biasa dilakukan dan diharapkan.

Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Paradigma lama dan paradigm baru dalam kepemimpinan

Jelaskan paradigma lama dan paradigm baru dalam kepemimpinan!
Paradigma lama dalam kepemimpinan berjalan di era industri dengan menekankan stabilitas, tanpa ada perubahan. Hubungan dengan pengikut dilakukan dengan melakukan pengendalian dan menekankan persaingan untuk maju. Hal ini menyebabkan seringnya terj adi konflik, sehingga menghancurkan organisasi atau perusahaan tersebut. Paradigma lama hanya memperhatikan beberapa hal dan menuntut keseragaman, bukan perbedaan. Sementara itu, paradigma baru dalam kepemimpinan pada era informasi, yang menghendaki perubahan dan pemberdayaan pengikut. Paradigma ini juga menghendaki adanya kolaborasi dan kerja sama dengan semua pihak. Pimpinan yang menganut paradigma baru menganggap pengikut sebagai rekan dan sahabat, serta mengajak mereka untuk menjalin hubungan dengan setiap orang

Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Perbedaan antara manajer dan pemimpin dalam hal fungsional, manajerial

  • Jelaskan perbedaan  antara manajer dan pemimpin dalam hal fungsional, manajerial, !
    Hartanto dalam Ariani, Dorothea Wahyu (2014, 5.6) mengumpulkan beberapa perbadaan antara manajer dan pemimpin antara lain menurut: perbedaan fungsional; perbedaan perilaku manajerial; perbedaan minat; perbedaan dalam membangun pengaruh, dan perbedaan dalam pola pikir. Perbedaan antara manajer dan pemimpin dalam hal fungsional dan perilaku manajerial dapat dilihat sebagai berikut:
  • Perbedaan Fungsional:
  • Seorang manager perencanaannya bersifat rutin dan terbatas pada bidang tugasnya; sedangkan seorang pemimpin perencanaannya bersifat luas dan menjangkau jauh ke masa depan.
  • Seorang manager mengatur penempatan staf untuk mengisi lowongan dalam struktur organisasi; sedangkan seorang pemimpin menemukan dan mengembangkan telenta profesional dalam rangka pembangunan institusi.
  • Seorang manager menugaskan apa yang harus dikerjakan bawahan; sedangkan seorang pemimpin menjelaskan apa yang perlu dicapai.
  • Seorang manager mengendalikan pekerjaan agar mereka mengerjakan apa yang ditugaskan sesuai peraturan yang berlaku; sedangkan seorang pemimpin memberi kebebasan kepada pengikut untuk mencari cara yang terbaik untuk mencapai tujuan secara bertanggung jawab.

  • Perbedaan Perilaku Managerial:
  • Seorang manager bekerja dalam batas-batas ruang lingkup tanggung jawabnya dan memenuhi peraturan dan ketentuian yang berlaku; sedangkan seorang pemimpin lebih tertarik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang lebih besar dan merealisasikan tanggung jawab sosial.
  • Seorang manager lebih tertarik untuk mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan cara-cara yang sudah ditetapkan; sedangkan seorang pemimpin memusatkan perhatian pada pelaksanaan tugas yang benar, memilih apa yang perlu dikerjakan, dan mengapa hal itu perlu dikerjakan.

Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Kualitas pelayanan menurut Zeithaml

  • Jelaskan kualitas pelayanan menurut Zeithaml!
Menurut Zeithaml (2000), kualitas pelayanan memiliki lima dimensi, yaitu:
  1. Tangibles (Fisik), adalah fasilitas fisik, peralatan, penampilan karyawan dalam melayani konsumen.
  2. Reliability (Keandalan), adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang benar, tepat waktu dan dapat diandalkan.
  3. Responsiveness (Perhatian), adalah kesediaan untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat.
  4. Assurance (Jaminan), adalah kesediaan dan kesiapan karyawan untuk memberikan pelayanan.
  5. Emphaty (Empati), adalah rasa peduli, perhatian secara pribadi yang diberikan kepada konsumen.

Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Perbedaan dimensi kualitas dalam perusahaan manufaktur dan jasa dalam dimensi sistem SDM

  • Jelaskan perbedaan dimensi kualitas dalam perusahaan manufaktur dan jasa dalam dimensi sistem SDM !
1. Perusahaan Manufaktur
a. Keahlian berorientasi tugas, kerja tim, keahlian teknik, dan nilai - nilai kualitas.
b. Hard topics, yaitu akuntansi, perancangan, statistik.
c. Dukungan infrastruktur sebagai sumber yang di butuhkan dan bantuan teknik, peningkatan otonomi dan tanggung jawab yang menekankan shop-floor workers.
d. Gugus kendali mutu, tim perbaikan kualitas, brainstorming.

2. Perusahaan Jasa
a. Komitmen dan kepemimpinan visioner dari manajemen puncak.
b. Keahlian interpersonal, kerja tim, nilai - nilai kualitas .
c. Soft topics yaitu keahlian berkomunikasi, hubungan interpersonal, kerja tim, perilaku karyawan dan pelayanan pelanggan.
d. Penyediaan kekuasaan, informasi, penghargaan, pengetahuan, perlindungan karyawan selama pemberian pelayanan pelanggan, menekankan pada hubungan personil.
e. Gugas kendali mutu, tim perbaikan kualitas, brainstorming yang menekankan pada keterlibatan karyawan dalam organisasi jasa.

Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Kelima gap dalam model pelayanan kualitas

  • Jelaskan kelima gap  dalam model pelayanan kualitas !
  1. Gap pertama adalah ketidaktahuan terhadap apa yang diinginkan pelanggan dan apa yang dipersepsikan    oleh manajemen.
  2. Gap kedua adalah kesalahan dalam standar kualitas pelayanan
  3. Gap ketiga adalah perbedaan kinerja pelayanan
  4. Gap keempat adalah perbedaan apa yang telah dijanjikan dengan kenyataan.
  5. Gap kelima adalah perbedaan antara pelayanan yang diharapkan dengan yang diterima pelanggan.

Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas, Universitas Terbuka

Prinsip JIT dalam menghilangkan pemborosan

Jelaskan prinsip JIT dalam menghilangkan pemborosan !

Just In Time (JIT) pada dasarnya adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin
dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga

perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak
konsumen tepat waktu. Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi
hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga
dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian
akibat menimbun barang.
Pemborosan dapat terjadi pada persediaan, pembelian atau pengadaan, dan penjadwalan.
Oleh karena itu, prinsip persediaan JIT harus dilaksanakan. Hernandes (1993) dalam Ariani,
Dorothea Wahyu (2014, 3.25) menjelaskan prinsip persediaan JIT terdiri dari hal-hal sebagai
berikut:
1. Mengurangi jumlah barang yang akan datang;
2. Menghilangkan persediaan penyangga atau yang sering kita kenal dengan persediaan
pengaman;
3. Mengurangi biaya pembelian atau pemesanan barang;
4. Memperbaiki penanganan bahan atau barang;
5. Tercapainya persediaan dalam jumlah kecil (small lot size);
6. Mendapatkan pemasok yang dapat di percaya.

5 S dalam JIT

Jelaskan 5 S dalam JIT!

1. Seiri (Pemilahan): Pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna. Barang yang masih
berguna akan disimpan,sedangkan yang tidak berguna akan dibuang. Dalam langkah awal
ini dikenal istilah
Red Tag Strategy, yaitu menandai barang-barang yang sudah tidak
berguna dengan label merah (
red tag) agar mudah dibedakan dengan barang-barang yang
masih berguna.
2.
Seiton (Penataan): Penataan barang yang berguna agar mudah dicari, dan aman, serta
diberi indikasi. Dalam langkah kedua ini dikenal istilah
Signboard Strategy, yaitu
menempatkan barang-barang berguna secara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasi
atau penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak barang tersebut agar pada
saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat diakses.
Signboard
strategy
mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan mondar-mandir mencari barang.
3.
Seiso (Pembersihan): Pembersihan barang yang telah ditata dengan rapih agar tidak
kotor,termasuk tempat kerja dan lingkungan serta mesin. Lingkungan kerja yang sehat dan
nyaman akan mencegah motivasi kerja turun akibat tempat kerja yang kotor dan
berantakan.
4.
Seiketsu (Perawatan): penjagaan lingkungan kerja yang sudah rapi dan bersih menjadi
suatu standar kerja. Keadaan yang telah dicapai dalam proses
seiri, seiton, dan seiso harus
distandarisasi. Standar-standar ini harus mudah dipahami, diimplementasikan ke seluruh
anggota organisasi, dan diperiksa secara teratur dan berkala.

Pull system dalam JIT dan penerapannya

Jelaskan pull system dalam JIT dan berikan penerapannya!

Pull System adalah sistem yang digunakan untuk dapat menghasilkan produk sesuai
permintaan pelanggan
. Contoh penerapannya adalah pada perusahaan manufaktur cat Columbia
Paint
yang menggunakan pull system di Kaizen event mereka untuk meningkatkan batch
produksi dan menghilangkan waste. Tujuan dari Kaizen event kali ini adalah untuk
meningkatkan jumlah batch yang diproduksi setiap hari tanpa menurunkan volume cat yang
diproduksi, dan untuk mengurangi jumlah
wash water yang dihasilkan. Tim Kaizen
mengembangkan sistem penjadwalan produksi untuk proses filling yang berbasis kepada
permintaan pelanggan. Sistem yang baru ini menggunakan jadwal tunggal yang mencakup
seluruh kegiatan operasional. Tim ini menganalisa waktu yang dilakukan untuk melakukan
pengisian cat di tiga stasiun pengisian (satu
auto-filling station dan dua hand-filling station).

Kemudian mereka mengembangkan scheduling tool yang baru untuk menentukan jenis cat
mana (dari batch) yang akan diisikan kedalam kemasan dan menciptakan sebuah papan
visual
production control
. Dengan pemahaman mereka mengenai waste pada proses (pemborosan
material termasuk salah satu waste yang ada dalam konsep Lean), tim Kaizen menemukan
bahwa seluruh
wash water putih dapat diserap kedalam produk cat. Manajemen Columbia Paint
lalu memerintahkan untuk “tidak membuang
white water”. Ketika Kaizen event berlangsung,
tim mengadakan test run untuk pull production system yang baru dibuat, dan mengadakan sesi
pelatihan yang melibatkan operator dan papan visual production control

Sinergi TQM dan JIT (ruang lingkup elemen)

Jelaskan sinergi TQM dan JIT (ruang lingkup elemen)!

Untuk mengimplementasikan JIT diperlukan adanya sistem total quality secara keseluruhan
dalam organisasi. JIT mensyaratkan semua departemen dapat menanggapi kebutuhankebutuhannya. Apabila departemen produksi melaksanakan JIT, tetapi organisasi secara
keseluruhan tidak mengupayakan TQM, maka personil departemen produksi akan menghadapi
hambatan yang besar. Selain itu JIT juga mensyaratkan perubahan, sehingga sering kali timbul
penolakan dari departemen uang memiliki komitmen untuk berubah. Kaizen atau perbaikan
secara terus menerus selalu beriringan dengan Total Quality Management (TQM). Bahkan
sebelum filosofi TQM ini terlaksana atau sebelum sistem mutu dapat dilaksanakan dalam suatu
perusahaan maka filosofi ini tidak akan dapat dilaksanakan sehingga perbaikan secara terus
menerus (Kaizen) ini adalah usaha yang melekat pada filosofi TQM itu sendiri. Sehingga
Kaizen bisa juga merupakan suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi.

8 kunci utama JIT


  • Jelaskan 8 kunci utama JIT!
  1. Menghasilkan produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan. Sistem manufaktur baru akan dioperasikan untuk menghasilkan produk menunggu setelah diperoleh kepastian adanya order dalam jumlah tertentu masuk. Tujuan utamanya untuk memproduksi finished goods tepat waktu dan sebatas pada jumlah yang ingin dikonsumsikan saja (Just in Time), untuk itu proses produksi akan menghasilkan sebanyak yang diperlukan dan secepatnya dikirim ke pelanggan yang memerlukan untuk menghindari terjadinya stock serta untuk menekan biaya penyimpanan (holding cost).
  2. Memproduksi dengan jumlah kecil. Memproduksi dengan jumlah yang kecil untuk menghindari perencanaan dan lead time yang kompleks seperti halnya dalam produksi jumlah besar. Fleksibilitas aktivitas produksi akan bisa dilakukan, karena hal tersebut memudahkan untuk melakukan penyesuaianpenyesuaian dalam rencana produksi terutama menghadapi perubahan permintaan pasar.
  3. Menghilangkan pemborosan. Pemborosan (waste) harus dieliminasi dalam setiap area operasi yang ada. Semua pemakaian sumber-sumber input (material, energi, jam kerja mesin atau orang, dan lainlain) tidak boleh melebihi batas minimal yang diperlukan untuk mencapai target produksi.
  4. Memperbaiki aliran produksi Tujuan pokoknya adalah menghilangkan proses-proses yang menimbulkan bottleneck dan semua kondisi yang tidak produktif (idle, delay, material handling, dan lain-lain) yang bisa menghambat kelancaran aliran produksi.
  5. Menyempurnakan kualitas produk Kualitas produk merupakan tujuan dari aplikasi Just in Time dalam sistem produksi. Disini selalu diupayakan untuk mencapai kondisi “Zero Defect” dengan cara melakukan pengendalian secara total dalam setiap langkah proses yang ada. Segala bentuk penyimpangan haruslah bisa diidentifikasikan dan dikoreksi sedini mungkin.
  6. Orang-orang yang tanggap Dengan metode Just in Time dalam sistem produksi setiap pekerja akan diberi kesempatan dan otoritas penuh untuk mengatur dan mengambil keputusan apakah suatu aliran operasi bisa diteruskan atau harus dihentikan karena dijumpai adanya masalah serius dalam satu stasiun kerja tertentu.
  7. Menghilangkan ketidakpastian. Inventori yang ide dasarnya diharapkan bisa mengantisipasi demand yang berfluktuasi dan segala kondisi yang tidak terduga, justru akan berubah menjadi waste bilamana tidak segera digunakan. Begitu pula rekruitmen tenaga kerja dalam jumlah besar secara tidak terkendali seperti halnya yang umum dijumpai dalam aktivitas proyek akan menyebabkan terjadinya pemborosan bilamana tidak dimanfaatkan pada waktunya. Oleh karena itu dalam perencanaan dan penjadualan produksi harus bisa dibuat dan dikendalikan secara teliti. Segala bentuk yang memberi kesan ketidakpastian harus bisa dieliminir dan harus sudah dimasukkan dalam pertimbangan dan formulasi model peramalannya.
  8. Penekananan pada pemeliharaan jangka panjang. Karakteristik pemeliharaan dengan berpegang pada kontrak jangka panjang, memperbaiki mutu, fleksibilitas dalam mengadakan pesanan barang, pemesanan dalam jumlah kecil yang dilakukan berkali-kali, mengadakan perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan

Deming 14 point yang berkaitan dengan karyawan

Jelaskan Deming 14 point yang berkaitan dengan karyawan!
 Deming (1982) menyatakan 14 point konsep TQM, salah satunya adalah Break down barriers between staff areas (memutus hambatan/kesenjangan di antara staf). Ketika karyawan bersatu padu dan tidak ada kesenjangan antara karyawan satu dengan karyawan lainnya maka akan dengan mudah perusahaan akan menjadi semakin maju dan terpandang. Hal ini dikarenakan karyawan akan bekerja sama menuju satu tujuan tanpa adanya hambatan itu sendiri.

Sumber:
Ariani,  Dorothea  Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas,   Universitas Terbuka

Tindakan pemerintah jika terjadi biaya kegagalan internal (internal failure cost)

Jika terjadi biaya kegagalan internal (internal failure cost). Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan.
Biaya Kegagalan Internal (internal failure cost)  adalah biaya yang keluar jika produk dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi pelanggan (cacat) dimana sebelumnya sudah terdeteksi sebelum sampai ke pelanggan.  Hal yang harus dilakukan perusahaan salah satu diantaranya adalah dengan mengeluarkan biaya untuk memperbaiki produk yang cacat. Karena kualitas produk merupakan hal nomor satu, yang salah satunya dapat merusak kepercayaan pelanggan. 

Sumber:
Ariani,  Dorothea  Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas,   Universitas Terbuka

Biaya pencegahan (prevention cost) dan penerapannya

Apa yang dimaksud biaya pencegahan (prevention cost), berikan contoh penerapannya!
Biaya Pencegahan (Preventive Cost) adalah biaya yang dikeluarkan dalam mencegah terjadi kegagalan pada proses pertamanya. Contoh dari biaya pencegahan antara lain Quality planing cost, Product design cost, Process cost,Training cost, dan Information cost. Salah satu penerapan dari biaya pencegahan adalah biaya Pelatihan (Training Cost). Pelatihan berhubungan erat terhadap hasil pekerjaan karyawan, hal ini dapat memberikan efek yang baik kepada karyawan sehingga karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami beberapa hal terkait pekerjaannya. Jika tidak dilakukan pelatihan karyawan perusahaan akan berkemungkinan sering berbuat kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga hal ini dapat berakibat buruk dalam kemajuan perusahaan.

Sumber:
Ariani,  Dorothea  Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas,   Universitas Terbuka

Perbandingan kualitas Deming, Crosby dan Juran dalam definisi kualitas

Berikan perbandingan kualitas Deming, Crosby dan Juran dalam definisi kualitas!
Deming (1982) menyatakan bahwa kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa mendatang. Crosby (1979) menyatakan bahwa kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi avalaibility, delivery, reliability, maintainability, dan cost effectiveness. Sedangkan, Juran (1962) menyatakan bahwa kualitas  adalah kesesuian dengan tujuan atau manfaatnya.
 Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, definisi kualitas menurut pendapat Deming (1982) adalah keseragaman produk dapat diprediksi, sedangkan menurut Crosby (1979) definisi kualitas adalah kesesuaian dengan keperluan, dan menurut Juran (1962) definisi kualitas adalah kesesuaian produk dengan pelanggan.

Sumber:
Ariani,  Dorothea  Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas,   Universitas Terbuka

Penerapan studi kasus transportasi online dalam dimensi kualitas menurut Garvin



Berikan penerapannya  studi kasus transportasi online dalam dimensi kualitas menurut Garvin!
Garvin (1987) menyatakan bahwa kualitas berkenaan dengan beberapa pendekatan yaitu: product based, used based, manufacture base, dan value base. Perusahaan transportasi online merupakan industri yang bergerak dalam bidang jasa. Menurut Garvin (1987) konsep kualitas pada industri jasa  terdiri dari communication, credibility, security, knowing the customer, tangibles, realibility, responsiveness, competence, access, dan courtesy.
Salah satu dimensi kualitas yang dikemukakan Gavin (1987) adalah communication. Communication dalam dimensi industri jasa memiliki arti memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Komunikasi antara pelanggan dan penyedia jasa transportasi online dalam membuat pesanan digunakanlah aplikasi. Aplikasi ini membantu pelanggan untuk mencari penyedia jasa transportasi online terdekat, sehingga pelanggan pun semakin mudah menemukan penyedia jasa transportasi online dengan cepat. Selain itu, dengan aplikasi transportasi online juga pelanggan dapat memberikan kritik dan saran demi peningkatan kualitas transportasi online tersebut. Jika dibandingkan dengan penyedia jasa transportasi komersial (non online), jasa transportasi online jauh lebih unggul dalam dimensi communication. Hal ini menjadi salah satu alasan banyak pelanggan yang beralih dari pengguna jasa transportasi komersial (non online) menjadi pengguna jasa transportasi online.
Sumber:
Ariani,  Dorothea  Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas,   Universitas Terbuka

Pemasaran yang Berorientasi pada Pelanggan


Jelaskan yang berkaitan dengan Pemasaran yang Berorientasi pada Pelanggan.
 Menurut pendapat saya, pemasaran harus berorientasi pada pelanggan. Seperti yang telah dijelaskan di modul satu, tujuan utama bisnis itu sendiri adalah melayani kebutuhan pelanggan dan mendapatkan keuntungan atau profit (Madura, 2007). Selain itu, pemasaran merupakan salah satu dari tiga kegiatan utama dalam bisnis. Definisi pelanggan itu sendiri adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali membeli produk tersebut tetapi berulang-ulang. Pelanggan merupakan salah satu faktor utama dari keberlangsungan bisnis. Berdasarkan logika, jika pelanggan puas pada produk satu perusahaan maka Ia akan melakukan transaksi lagi dan dengan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, Suatu perusahaan perlu melakukan analisis pasar untuk melihat kebutuhan pelangga sebelum menentukan layanan apa yang akan diberikan. Titik awal dari strategi pemasaran adalah dari pelanggan. Pertimbangan utama dalam memilih adalah pada tingkat mana perusahaan memilih konsumen dengan secara efektif, efisien dan menguntungkan. 

Memotivasi Karyawan Untuk Menghasilkan Produk Berkualitas


Jelaskan Bagaimana Memotivasi Karyawan Untuk Menghasilkan Produk Berkualitas.
 Motivasi merupakan seperangkat kekuatan yang menyebabkan orang mau melakukan sesuatu dengan cara tertentu ( Ebert dan  Griffin,2009 ). Satu orang karyawan dapat termotivasi untuk bekerja keras menghasilkan sesuatu sebanyak mungkin ,namun orang lain hanya termotivasi untuk mengerjakan sesuatu secukupnya saja. Manajer harus memahami perbedaan tersebut. Dalam hubungan antar manusia di tempat kerja,  ada tiga jenis teori motivasi yaitu : teori klasik,dan manajemen ilmiah , teori keperilakuan awal dan teori motivasi kontemporer. Peneliti David Nedler dan Edward Lawler mengubah teori Vroom dan mengusulkan bahwa para manajer sebaiknya mengikuti 5 langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan yaitu:
  1. Menentukan penghargaan yang dihargai oleh karyawan.
  2. Menentukan standar kinerja yang diinginkan oleh setiap karyawan.
  3. Memastikan bahwa standar kinerja dapat dicapai.
  4. Menjamin penghargaan terikat dengan kinerja.
  5. Yakin bahwa pernghargaan dianggap memadai.
Dalam menjalankannya teori kepuasan, seorang manager harus memperhatikan seorang karyawan menurut beberapa kebutuhan. Diantaranya yaitu kebutuhan fisioligis, dalam hal ini manager memotivasi dengan memberikan fasilitas berupa tempat tinggal, pakaian/seragam dan juga makanan yang bergizi. Kemudian dilanjutkan dengan memperhatikan kebutuhan keamanan, sosial, kebutuhan akan prestasi dan aktualisasi diri. 

Sumber:
Ariani, D. W. 2014. Pengantar Bisnis 2n ed. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...