Tampilkan postingan dengan label Uji Kandungan Klorofil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Uji Kandungan Klorofil. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 September 2018

Alasan Timbulnya Warna Berbeda Pada Daun Tumbuhan

Warna pada tanaman disebabkan oleh pigmen yang dikandungnya pada tilakoid yang terdapat di dalam stroma. Pigmen dalam daun dibagi menjadi tiga, yaitu klorofil, karotenoid dan antosianin. Klorofil merupakan komponen kloroplas yang utama dan kandungan klorofil relatif berkorelasi positif dengan laju fotosintesis (Li et al., 2006 dalam Ai, 2012). Klorofil disintesis di daun dan berperan untuk menangkap cahaya matahari yang jumlahnya berbeda untuk tiap spesies. Sintesis klorofil dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cahaya, gula atau karbohidrat, air, temperatur, faktor genetik, unsur-unsur hara seperti N, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, S dan O (Hendriyani dan Setiari, 2009 dalam Ai, 2012). Karoten adalah pigmen yang menyebabkan warna jingga, sedangkan xantofil adalah pigmen yang menyebabkan warna kuning. Karotenoid mampu melindungi tumbuhan terhadap solarisasi dengan  cara menyerap kelebihan energi cahaya dan kemudian dilepas sebagai bahang.Antosianin adalah pigmen yang larut dalam air yang menyebabkan warna merah, ungu, dan biru serta banyak ditemukan pada buah dan bunga (Ai, 2012). Antosianin merupakan zat warna yang bersifat polar dan akan larut dengan baik pada pelarut pelarut polar. Faktor fakor yang mempengaruhi kestabilan antosianin non enzimatik adalah pengaruh dari pH, suhu, dan juga cahaya (Maulid dan Laily, 2015).


Sumber:
Ai, Nio Song. 2012. “Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan”. Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Sam Ratulangi.
Maulid, Rendy Rohmatul dan Ainun   Nikmati Laily. 2015. “Kadar Total Pigmen Klorofil dan Senyawa Antosianin Ekstrak Kastuba (Euphorbia pulcherrima) Berdasarkan Umur Daun”. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Pengertian Faktor Retensi

Faktor retensi (Rf) adalah rasio jarak yang ditempuh oleh zat dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut. Nilai Rf biasanya dinyatakan sebagai angka desimal (dua angka dibelakang koma). Nilai Rf tergantung oleh suhu dan polaritas pelarut yang digunakan pada eksperimen. Kromatografi kertas merupakan salah satu metode untuk menguji kemurnian senyawa dan mengidentifikasi zat. Kelarutan yang tidak sama menyebabkan banyak molekul warna akan terbawa oleh pelarut. Semakin mudah larut molekul akan bermigrasi lebih tinggi pada kertas sehingga nilai Rf menjadi besar. Jika Rf bernilai nol zat terlarut tertinggal di fasa diam dan sama sekali tidak terbawa oleh fasa gerak ka R bernilai satu maka zat terlarut tidak mempunyai daya tarik terhadap fasa diam dan terbawa secara sempurna oleh fasa gerak.Kelebihan kromatografi kertas adalah prosesnya relatif cepat dan membutuhkan sedikit material untuk diuji (ilmukimia, 2015).


Sumber:

Ilmukimia. 2015. “Kromatografi Kertas”. [online]
https://www.ilmukimia.org/2015/08/kromatografi-kertas.html. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2017 pukul 05.33 WIB.

Definisi Spektrofotometer

Spektrofotometer  sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa (Herliani, 2008 dalam infolabmed, 2016). Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskanmenuju monokromator, Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui sampel dengan sebuah cermin berotasi, Detektor menerima cahaya dari sampel secara bergantian secara berulang – ulang, Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya, perhitungan dilakukan dengan komputer yang sudah terprogram (infolabmed, 2016)



Sumber:
Infolabmed. 2016. “Spektrofotometer: Instrumen di Laboratorium Medis.”. [online]
http://www.infolabmed.com/2016/08/spektrofotometer-instrumen-di.html. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2017 pukul    05.29   WIB.

Perbedaan Antara Klorofil A dan Klorofil B

Terdapat dua jenis klorofil yaitu klorofil a dan klorofil b, yang membedakan kedua jenis klorofil ini adalah adanya gugus aldehid pada struktur klorofil b yang menyebabkan klorofil b ini bersifat sedikit lebih polar dibandingkan klorofil a (Koirewoa, 2008). Rumus molekul klorofil-a adalah C55H72N4O5Mg dan Rumus empiris dari klorofil-b adalah C55H70N4O6Mg.  Perbedaan kecil dalam struktur dari dua klorofil menghasilkan perbedaan dalam penyerapan spektrum, biru-hijau untuk klorofil-a dan kuning-hijau untuk klorofil-b. Posisi penyerapan maksimum bervariasi sesuai dengan pelarut yang digunakan (Arrohmah, 2007).



sumber:
Arrohmah.”Studi Karakteristik klorofil pada Daun Sebagai Material    Photodetectir Organic”. 2007. Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Koirewoa, Yohanes Adithya, Fatimawali, dan Weny Indayany Wiyono. 2008. “Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Dalam Daun Beluntas (Pluchea indica L.)”. Program Studi Farmasi FMIPA Unstrat Manado.

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...