Kamis, 30 Juli 2020

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun eksternal. Jelaskan maksud dari pendanaan sumber internal dan eksternal berikut contohnya.

Benar apa yang telah disampaikan bahwa perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun eksternal. Berikut adalah penjelasan terkait definisi pendanaan sumber internal dan eksternal:

A.    Pendanaan Sumber Internal : Dana yang berasal dari sumber intern adalah dana atau modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan. Pendanaan yang berasal dari internal Perusahaan yang terdiri dari laba bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yang tidak dibagikan dalam bentuk dividen kepada shareholders, tetapi akan diinvestasikan untuk kebutuhan operasi perusahaan atau untuk investasi lainnya. Saldo laba merupakan akumulasi dari laba yang diperoleh perusahaan sejak perusahaan didirikan, oleh karena itu saldo laba disebut juga sebagai accumulated earnings (Keown et al., 2005).

 

Contohnya

Depresiasi. Depresiasi berguna sebagai dana sementara untuk memenuhi kebutuhan perusahaan,untuk membeli aktiva baru

Laba ditahan/Retained Earning. Besar laba ditahan dipengaruhi oleh dividen. Persentasenya tergantung pada hasil RUPS, apakah laba akan dibagikan seluruhnya menjadi deviden, atau menjadi laba ditahan atau sekian persen deviden dan sekian persen menjadi laba ditahan.

 

 

B.    Pendanaan Sumber Eksternal : sumber dana yang berasal dari luar perusahaan. Pendanaan ini bisa   berasal dari para kreditur dan pemilik perusahaan. Contoh nya :

a.      Supplier. Supplier umumnya memberikan pinjaman dalam bentuk bukan cash. Namun dalam bentuk pemberian kredit dalam transaksi pembelian barang atau persediaan perusahaan. Pinjaman ini biasanya untuk jangka pendek atau kurang dari satu tahun buku. Walaupun ada juga yang jangka menengah dan panjang.

b.     Bank. Bank adalah sasaran utama manajemen keuangan dalam mencari sumber dana bagi perusahaan. Baik untuk jangka pendek, menengah bahkan jangka panjang sekalipun.

c.      Pasar Modal. Didalam pasar modal, perusahaan bisa mencari sumber dana dengan cara menerbitkan obligasi ataupun saham baru (IPO atau right isssu). Obligasi akan menambah hutang perusahaan, dan pernbitan saham baru akan menambah permodalann perusahaan sekaligus mengubah struktur komposisi ekuitas pada neraca perusahaan.  Bergabung dengan pasar modal, perusahaan bisa dengan mudah mendapatkan pendanaan. Dipasar modal sudah siap ribuan kreditor ataupun investor yang akan membeli obligasi, saham ataupun surat berharga yang diterbitkan perusahaan untuk pendanaan mereka. 

 

Contoh sumber keuangan eksternal

dana utang seperti pinjaman, uang muka, simpanan yang diambil, dan dana ekuitas seperti ekuitas dan modal saham preferensi.

Pemberian credit oleh bank

Berbagai cara di atas bisa dilakukan oleh manajer keuangan dalam usaha untuk mendapatkan dana perusahaan,Dengan mendapatkan dana yang dibutuhkan, yang sudah dianggarkan, yang telah direncanakan oleh manajemen keuangan perusahaan. Perusahaan bisa memiliki gerak ruang yang cukup untuk bisa beroperasi, melakukan ekspansi usaha, diversifikasi usaha ataupun hanya untuk sekedar bertahan hidup.

 

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas, kesimpulan yang dapat ditarik adalah:

·       Pendanaan sumber internal adalah pendanaan yang berasal dari sumber intern atau mofal yang dibentuk dan dihasilkan sendiri dalam perusahaan.

·       Contoh Pendanaan Sumber Internal: Depresiasi dan Retained Earning.

·       Pendanaan sumber eksternal adalah pendanaan yang berasal dari luar perusahaan baik dari kreditur maupun pemilik perusahaan.

·       Contoh pendanaan sumber eksternal: dana pinjaman utang dan pemberian credit oleh bank.

Pendanaan yang berasal dari sumber internal maupun eksternal hendaknya dilakukan berdasarkan prioritas. Apabila dana untuk proyek jangka Panjang maka digunakan untuk program dengan prioritas tinggi yang lebih lama, sementara dana-dana jangka pendek akan disesuaikan dengan proyek jangka pendek atau program yang lebih kecil.


Sumber:

Ayu. 2015. “Sumber Dana Perusahaan”. [link] http://ayuetikas.blogspot.com/2015/01/sumber-dana-perusahaan.html. Diakses pada tanggal 23 Mei 2020 pukul 00.45 WIB.

Husnan, Suad. 2019. “Manajemen Keuangan Edisi 3”. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Nicho. 2017. “Sumber Dana Perusahaan”. [link] http://nichonotes.blogspot.com/2017/10/sumber-dana-perusahaan.html.  Diakses pada tanggal 23 Mei 2020 pukul 00.45 WIB.


Perbedaan dari Laporan Keuangan dengan Laporan Manajemen dari Segi Manfaat

1.     Jelaskan perbedaan dari laporan keuangan dengan laporan manajemen dari segi manfaat? 

Laporan keuangan bermanfaat untuk mengontrol kegiatan operasional jika dirasa ada pemborosan saat pemakaian sumber daya perusahaan sehingga laba atau pemasukan perusahaan tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.

a.      Tujuan laporan keuangan adalah menghasilkan laporan keuangan yang menggambarkan kondisi dan performa perusahaan pada periode tertentu. Membantu pihak external untuk membuat keputusan terkait ekonomi dan investasi sehingga dapat dilakukan evaluasikinerja manajemen dalam menjalankan bisnis

b.     Laporan keuangan digunakan untuk menyajikan informasi keuangan perusahaan bagi pengguna yang berada diluar perusahaan (pihak external) dan tidak digunakan untuk mengambil keputusan tentang perusahaan.

c.      Laporan dari laporan keuangan menyajikan informasi keuangan mengenai perusahaan seara keseluruhan.

d.     Laporan keuangan menghasilkan laporan keuangan yang kurang flexibel serta hanya bisa mencakup rentang jangka waktu tertentu. Misalnya periode satu tahun.

e.      Laporan Keuangan fokus pada informasi masa lalu dengan memberikan gambaran pertanggungjawaban manajemen perusahaan atas pengelolaan dana perusahaan.

f.      Laporan keuangan hanya mengukur mengenai keuangan saja dan berpedoman pada Standar Keuangan Akuntansi (SAK) yang berlaku.

g.     Sifat informmasi laporan keuangan membutuhkan tingkat ketetapa yang tinggi, obyektif, bisa diuji kebenarannya serta akurat

Laporan manajemen bersifat lebih spesifik yang bisa digunakan untuk melakukan analisis secara lebih mendalam. Laporan manajemen juga bisa mengindijadikan adanya masalah pada salah satu tim, departement atau proyek sehingga pihak pimpinan atau manajemen perusahaan bisa segera membuat kebijakan atau keputusan untuk menyelesaikan permasalah tersebut secepatnya. 

a.      Tujuan Laporan manajemen adalah untuk menghasilkan laporan lebih spesifik dan detail, mengindentifikasi masalah yang timbul serta menyelesaikan masalah tersebut. Laporan menejemen bermanfaat bagi pihak internal perusahaan karena berisi informasi terkini dan akan datang dari perusahaan seperti pengangaran, evaluasi kerja, optimalisasi operasional dan sebagainya.

b.     Laporan manajemen memberikan informasi yang bertujuan untuk melaporkan hanya pada suatu bagian  yang ada dalam perusahaan. Misalnya bagian pemasaran, bagian produksi dan sabagainya.

c.      Laporan manajemen memiliki rentang waktu yang jauh lebih fleksibel dengan keuangan, misalnya harian, mingguan. 

d.     Laporan manajemen cenderung berorientasi kepada masa yang akan datang.

e.      Laporan manajemen tidak memilii batasan pada prinsip akuntansi. Selama prinsip-prinsip yang digunakan itu memberikan manfaat bagi manajemen, baik dalam hal pengukuran  dan perhitungan, maka hal tersebut masih wajar diterapkan.

f.      Sifat informasi pada laporan manajemen harus mampu membantu manajemen da;am pengambilam keputusan, baik keputusan  perencanaan , pengornansasian,  pengarahan serta pengendalian. Tidak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu akuntansi tetapi juga mengambil disiplin ilmu yang lain seperti disiplin ilmu manajemen. Hasil dari laporan akhir manajemen bersifat tertutup dan tidak dipublish kepad pihak luar perusahaan.

Secara garis besar, laporan manajemen dari segi tujuan/manfaat bisa dikelompokkan menjadi 3 kelompok:

a.     Laporan perencanaan

Laporan perencanaan berkaitan dengan program-program yang bersifat antisipatif untuk operasi atau kondisi keuangan masa yang akan datang.

b.     Laporan pengawasan

Laporan pengendalian berisi data yang dapat digunakan manajemen untuk mengadakan pengendalian terhadap implementasi perencanaan sebagaimana tertuang dalam laporan perencanaan.

c.      Laporan informasi

Dalam laporan informasi dicari sumber-sumber penyebab penyimpangan dan alternatif solusinya, termasuk rekomendasi.

 

Tabel Perbedaan Antara Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen

 

Laporan Keuangan

Laporan Manajemen

Pemakai Utama

Manajer puncak dan pihak luar perusahaan

Manajer berbagai jenjang organisasi perusahaan

Lingkup Informasi

Perusahaan secara keseluruhan

Bagian perusahaan

Fokus Informasi

Orientasi masa lalu

Orientasi masa yang akan dating

Kriteria bagi informasi

Dibatasi PABU

Tidak ada Batasan

Disiplin sumber

Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi dan psikologi social

Sifat Informasi

Ketepatan Informasi

Unsur taksiran besar

Rentang waktu

Kurang fleksibel, tahunan, semesteran, triwulanan

Fleksibel, harian, mingguan

 

 

Sumber:

Amalia, Dina. 2017. “7 Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen”. [link] https://www.jurnal.id/id/blog/2017-7-perbedaan-akuntansi-keuangan-dan-akuntansi-manajemen/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2020 pukul 00.35 WIB.

Ayu, Retno. 2019. “Perbedaan antara Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen”. [link] https://cpssoft.com/blog/akuntansi/perbedaan-antara-laporan-keuangan-dan-laporan-manajemen/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2020 pukul 00.35 WIB.

Narsa, I Made. 2019. “Akuntansi Manajemen Edisi 3”. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.


Kunci Penting dalam Laporan Kinerja Kualitas

1.     Jelaskan secara singkat kunci penting dalam laporan kinerja kualitas terdiri dari?

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Sedangkan pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Terdapat beberapa kunci penting dalam laporan kinerja kualitas, berikut diantaranya:

a.      Memilih standar kualitas. Titik fokusnya adalah keseimbangan antara kos pengendalian dan kos kegagalan.

b.     Menguantifikasi standar kualitas. Kualitas dapat dihitung dengan kosnya, artinya jika kualitas terbaik adalah 100% sementara kos kualitas mencapai 40% maka berarti tingkat kualitas produk sama dengan 60%. Kualitas ini sangat erat kaitannya dengan perilaku kos berikut.

1)     Untuk kos kualitas variabel, peningkatan kualitas mencerminkan penurunan rasio kos variabel.

2)     Selisih kos awal dengan akhir mencerminkan penghematan kos.

3)     Untuk kos kualitas tetap, peningkatan kualitas dicerminkan oleh adanya perubahan nilai uang.

c.      Standar fisik. Standar fisik yang bisa digunakan sebagai indikator kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sebagai berikut.

1)     Jumlah unit yang cacat.

2)     Persentase kegagalan eksternal.

3)     Kesalahan dalam proses penagihan (Billing errors).

4)     Kesalahan-kesalahan dalam proses kontrak (Contract errors).

5)     Ukuran-ukuran fisik lainnya.

d.     Penggunaan standar interim. Standar zero deffect adalah jangka panjang. Oleh karena itu, perlu adanya standar tahunan (interim basis) yang mencerminkan tingkat kualitas yang dicapai pada tahun yang bersangkutan.

Membandingkan sistem ukuran kinerja dengan panel instrument pada dashboard memberikan wawasan penting mengenai bauran dari ukuran keuangan dan nonkeuangan yang diperlukan dalam suatu sistem pengendalian manajemen: satu ukuran tidak dapat mengendalikan sistem yang kompleks, dan terlalu banyak ukuran penting membuat sistem tersebut menjadi terlalu kompleks.

 

Sumber:

Data Kata. 2014. “Sistem Pengendalian Manajemen – Ukuran Kinerja”. [link] https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-pengendalian-manajemen-ukuran-kinerja/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2020 pukul 00.30 WIB.

Mahsun, Mohammad. 2011. “Konsep Dasar Pengukuran Kinerja”. [link] http://mohmahsun.blogspot.com/2011/04/konsep-dasar-pengukuran-kinerja.html. Diakses pada tanggal 23 Mei 2020 pukul 00.20 WIB.

Narsa, I Made. 2019. “Akuntansi Manajemen Edisi 3”. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.


Keunggulan dan Kelemahan Sistem Desentralisasi

1.     Jelaskan secara singkat keunggulan dan kelemahan dari desentralisasi 

Keunggulan dan Kelemahan Sistem Desentralisasi

Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.

Secara umum hampir semua perusahaan diorganisasi sepanjang garis pertanggung jawaban, pimpinan pusat dapat mengambil kewenangan untuk mengambil keputusan atau bisa juga melimpahkan sebagian kewenangannya tersebut. ketika atasannya melakukan wewenang maka akan ada tanggung jawab dari bawahan yang menerima limpahan wewenang, secara tradisional menggambarkan aliran tanggung jawab mulai dari CEO melalui vice president ke manajer level menengah sampai menejer level rendah.

A.    Keunggulan Desentralisasi

a.      Kemudahan dalam memperoleh dan memanfaatkan infomasi lokal, Manajer level bawah memiliki informasi yang lebih rinci, akurat dan aktual.

b.     Manajemen pusat terbebaskan dari persoalan rutinitas yang menyita waktu/pikiran. Manajer pusat bisa fokus memikirkan masalah-masalah strategis jangka panjang,

c.      Memberikan kesempatan dan kepercayaan pada manajer bawah.

d.     Memberikan tanggungjawab dan kewenangan lebih luas tapi terkendali pada lower manajer. Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan manajer adalah dengan memberi kesempatan untuk mengambil keputusan-keputusan signifikan pada level yang lebih rendah sebelum mengambil keputusan pada jabatan yang lebih tinggi.

 

B.    Kelemahan Desentralisasi.

a.      Manajer bawah mungkin kurang memahami kondisi menyeluruh tentang organisasi

b.     Pada organisasi terdesentrakisasi murni, sangat mungkin terdapat situasi kurangnya koordinasi.

c.      Manajer bawah mungkin memiliki tujuan yang agak berbeda dibanding tujuan perusahan secara keseluruhan.

d.     Dalam organisasi terdesentralisasi murni, mungkin relatuf lebih sulit untuk menyebarkan informasi dan gagasan yang bersifat inovatif

Sumber:

Murid.co.id. 2019. “Kelebihan dan Kekurangan Desentralisasi”.  [link] https://www.murid.co.id/kelebihan-dan-kekurangan-desentralisasi/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2020 pukul 00.20 WIB.

Narsa, I Made. 2019. “Akuntansi Manajemen Edisi 3”. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.


Identitas Sponsor Proyek dan Hal Yang Perlu Dianalisis

1.     Apa saja yang perlu dianalisis dari segi yuridis untuk mengetahui identitas sponsor proyek? Jelaskan!

Analisis aspek yuridis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memenuhi ketentuan hukum dan perizinan di suatu wilayah.

Berikut adalah hal yang perlu dianalisis dari segi yuridis untuk mengetahui indentitas sponsor proyek:

a.      Kewarganegaraan sponsor proyek perlu diketahui. Hal itu berhubungan dengan peraturan pribumisasi dalam pendirian suatu perusahaan. Kemungkinan kewarganegaraan Sponsor Proyek adalah WNI atau WNA. Jika WNI, Pribumi atau Nonpribumi.

b.     Informasi Bank perlu diketahui. Hal itu berhubungan dengan apakah mereka (pelaksana proyek) juga debitor Bank Lain atau dengan kata lain apakah mereka telah mendapatkan pinjaman (kredit atau sejenisnya) dari Bank lain. Jika dari informasi Bank telah didapatkan keterangan bahwa Sponsok Proyek adalah debitur Bank lain maka hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut adalah berapa jumlah pinjaman, apakah pembayaran angsurannya lancar, macet, atau bahkan terlibat cek kosong, bagaimana jaminannya, berapa nilai jaminannya.

c.      Keterlibatan dalam gugatan atau tuntutan perlu diteliti ketidakterlibatan pelaksanaan proyek dalam suatu tindakan yang dapat menimbulkan gugatan atau tuntutan

d.     Hubungan keluarga  jika terdapat hubungan suami-istri sebagai individu-individu yang terlibat dalam proyek, perlu diteliti bagaimana mereka menikah, apakah terdapat perjanjian pisah harta atau tidak. Jika hubungan individu-individu yang terlibat dalam proyek terdapat hubungan orang tua dan anak maka perlu diketahui masalah perwalian dan pembagian atau penolakan warisan.

e.      Debitor pihak ketiga atau bukan ; perlu diketahui apakah para pelaksanaan proyek juga merupakan debitor dari pihak ketiga

 

Kesimpulan:

Evaluasi terhadap aspek yuridis sangat diperlukan. Bagi pemilik proyek, evaluasi ini berguna antara lain untuk kelangsungan hidup proyek serta dalam rangka menyakinkan para kreditor dan investor bahwa proyek yang akan dibuat tidak menyimpang dari aturan yang berlaku. Seperti diketahui, dalam suatu proyek dimana bergabung banyak pihak yang berkepentingan dapat saja terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap kewajiban masing-masing pihak sehingga penegakan aturan menjadi penting dilaksanakan

Aspek yuridis dalam studi kelayakan bisnis sangat diperlukan bagi calon kreditor yang akan memberikan bantuan pinjaman. Aspek ini juga penting bagi calon investor yang ingin menanamkan modalnya di dalam sebuah bisnis.

Bagi pemilik bisnis, tujuan melakukan analisis yuridis adalah untuk meyakinkan kepada calon pemberi atau investor bahwa bisnisnya tidak menyimpang dari hukum dan peraturan yang berlaku.

 

Sumber:

Novita, Mahdini. 2017. “MAKALAH “Aspek Yuridis”(SKB)”. [link] https://mahdininovita.wordpress.com/2017/01/11/makalah-aspek-yuridisskb/. Diakses pada tanggal 09 Mei 2020 pukul 01.25 WIB.

Wuragil, Sarno. 2020. “Aspek Yuridis dalam Studi Kelayakan Bisnis”. [link] https://www.sarno.id/2020/04/aspek-yuridis-dalam-studi-kelayakan-bisnis/. Diakses pada tanggal 09 Mei 2020 pukul 01.25 WIB.


Waktu Pelaksanaan Proyek dan Hal yang perlu dianalisis dari segi yuridis

1.     Apa saja yang perlu dianalisis dari segi yuridis yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan proyek! Jelaskan!

Dalam menilai kelayakan bisnis, aspek yuridis atau hukum menjadi bagian yang tidak bisa diabaikan. Analisis terhadap aspek yuridis ini sangat penting, sebelum suatu usaha dijalankan. Semua prosedur yang berkaitan dengan perizinan atau persyaratan lain, harus terlebih dahulu dipenuhi. Dokumen yang perlu diteliti adalah tentang keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, perizinan, legalitas tanah maupun dokumen pendukung lainnya.

Berikut adalah hal yang perlu dianalisis dari segi yuridis dalam kaitan waktu pelaksanaan proyek perlu diteliti:

a.      Apakah menurut anggaran dasar perusahaan yang bersangkutan masih berlaku (belum kadaluarsa). Berkaitan dengan waktu pelaksanaan bisnis, tinjauan aspek yuridis terhadap izin pelaksanaan proyek bisnis menjadi penting diteliti.

b.     Bagaimana perizinan yang telah di peroleh. Apakah semua izin masih berlaku, dan izin-izin yang belum dimiliki harus dilengkapi terlebih dahulu (minimal izin prinsip). Proyek dapat dilaksanakan apabila izin-izin (minimal izin prinsip) sudah diperoleh atau sudah diperpanjang atau sudah diubah karena peningkatan produksi atau karena perubahan atau penambahan mesin. Perizinan tersebut diantaranya;

§  Izin usaha yang dikaitkan dengan bidanh usaha yang bersangkutan.

§  Izin usaha perdagangan serta IMB, HO, dan izin yang telah disebutkan di atas.

§  Izin-izin khusus.


Sumber:

Novita, Mahdini. 2017. “MAKALAH “Aspek Yuridis”(SKB)”. [link] https://mahdininovita.wordpress.com/2017/01/11/makalah-aspek-yuridisskb/. Diakses pada tanggal 09 Mei 2020 pukul 01.25 WIB.

Wuragil, Sarno. 2020. “Aspek Yuridis dalam Studi Kelayakan Bisnis”. [link] https://www.sarno.id/2020/04/aspek-yuridis-dalam-studi-kelayakan-bisnis/. Diakses pada tanggal 09 Mei 2020 pukul 01.25 WIB. 


Pemisahan Tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggung jawab (segregation of responsibilities) dalam Pengendalian organisasi

1.     Pengendalian organisasi dapat tercapai apabila ada pemisahan tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggung jawab (segregation of responsibilities) yang tegas. Berilah beberapa contoh pemisahan tugas dan tanggung jawab di antara departemen yang Anda ketahui. Jelaskan mengapa pemisahan tugas dan tanggung jawab itu perlu dilakukan ? Selamat berdiskusi !

Pengendalian organisasi dapat tercapai apabila ada pemisahan tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggung jawab (segregation of responsibilities) yang tegas. Pemisahan tanggungjawab dan tugas ini dilakukan agar masing-masing orang di departemen tersebut lebih fokus pada pekerjaan dan keahlian mereka sehingga pekerjaan yang dilakukan lebih efektif dan efisien. Pemisahan tugas sangat penting dalam sistem pengendalian internal. Berikut ini beberapa contoh pemisahan tugas dan tanggung jawab di antara departemen yaitu departemen keuangan dan departemen pemasaran,

 

Contoh 1

Karyawan yang merancang sistem komputer tidak boleh ditugaskan untuk pekerjaan yang menggunakan sistem tersebut, kaerena mereka bisa saja merancang sistem yang menguntungkan mereka secara pribadi dan melakukan kecurangan.

Contoh 2

Pemisahan tugas dan tanggung jawab yaitu departemen keuangan dan departemen pemasaran, departemen keuangan bertugas untuk membuat laporan keuangan mengurus segala administrasi yang berkaitan dengan keuangan, sedangkan departemen pemasaran bertanggungjawab terhadap pemasaran produk dan strategi pemasaran.

 

Pemisahan tugas dan tanggung jawab departemen dapat berupa seperti berikut:

  1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara pemberi wewenang tranksaksi dan bagian yang menyimpan aktiva bersangkutan 
  2. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara pemberi wewenang tranksaksi dan bagian yang melakukan pengolahan data
  3. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian penyimpan aktiva dan bagian pelaksana 
  4. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian pelaksana dan bagian yang melakukan pengolahan data 
  5. Pemisahan tugas antara bagian penyimpan aktiva dan bagian pengolahan data
  6. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara yang melakukan koreksi kesalahan tranksaksi dan bagian pengolahan data 

Pemisahan tugas sangat penting untuk pengendalian internal yang efektif karena mengurangi risiko kesalahan dan tindakan tidak pantas. Ini membantu melawan penipuan oleh mengecilkan kolusi.

Adapun

  1. Bagian pengontrol data
  2. Bagian yang mempersiapkan data
  3. Bagian operasi komputer
  4. Bagian pustaka data
  5. Bagian pemrogram dan pengembangan sistem, dan
  6. Bagian pusat informasi (information center) 

Dengan adanya pemisahan tanggungjawab dan tugas maka tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai, masing-masing devisi dalam perusahaan akan lebih fokus pada pekerjaannya masing-masing orang dalam devisi tersebut dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Dengan demikian perusahaan akan lebih maksimal bekerja untuk menghasilkan laba yang dinginkannya.


Sumber:

Binus. 2015. “Prinsip-Prinsip Aktivitas Pengendalian Internal” [link] https://accounting.binus.ac.id/2015/09/25/prinsip-prinsip-aktivitas-pengendalian-internal/. Diakses pada tanggal 08 Mei 2020 pukul 21.51 WIB.

Jogiyanto. 2019. “Sistem Informasi Manajemen Edisi 3”. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Pajak.net. 2016. “Pengendalian Internal (Internal Control)”. [link] http://www.pajak.net/blog/477/pengendalian-internal-internal-control/. Diakses pada tanggal 08 Mei 2020 pukul 21.51 WIB.


Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...