Senin, 20 Juli 2020

Dua Tipe Risiko dalam Rantai Pasok dan Contoh Kasusnya


1.     Pada Modul 6 KB 1 dijelaskan dua tipe risiko dalam rantai pasok, buatlah salah satu contoh kasus dari dua tipe risiko tersebut!

Ancaman dan risiko keamanan merupakan isu global di dalam rantai pasok. Kedua hal berikut bisa masuk dari berbagai jalur baik internal maupun eksternal, untuk itu diperlukan ketelitian dalam penyaringan personil maupun pihak yang terlibat. Terdapat dua tipe risiko dalam rantai pasok, berikut diantaranya:
a.     Risiko Internal
Risiko yang umum terjadi pada kegiatan operasional perusahaan, misalnya keterlambatan pengiriman, kekurangan stok barang, risiko finansial, dan lain sebagainya.

Contoh kasus: Risiko keterlambatan pengiriman barang dari supplier, maka salah satu solusinya adalah dengan multisourcing, yaitu penyediaan produk yang sama dari supplier lain, sehingga perusahaan memiliki cadangan supply meskipun salah satu supplier mengalami gangguan. Selain itu, resiko aliran material dapat berkurang dengan adanya penyimpanan cadangan di sepanjang rantai pasok sehingga manajer memiliki backup inventory  apabila terjadi variasi dalam aliran material.

Risiko internal dapat berupa:
1)     Keterlambatan pengangkutan,
2)     Keterlambatan pengantaran barang,
3)     Kelebihan stok,
4)     Peramalan yang buruk,
5)     Risiko keuangan,
6)     Kecelakaan minor,
7)     Human error,
8)     Kegagalan sistem ICT, dan lain-lain.
Strategi pengelolaan risiko internal yang paling sesuai adalah mitigasi risiko, yaitu meminimalkan risiko yang mungkin terjadi dengan cara :
1)     Mendisiplinkan penggunaan anggaran yang ditetapkan sesuai RKAP serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan.
2)     Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan bimbingan secara rutin terhadap bisnis yang sedang berjalan, bisnis baru dan KSO,  agar dapat mencapai target dan sasaran yang ditetapkan.
3)     Melaksanakan GCG secara benar dengan mentaati kepatuhan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku untuk setiap aktifitas yang akan dijalankan.
4)     Melakukan penempatan SDM yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya serta memberlakukan sistem renumerasi dan perencanaan karir yang transparan.

b.     Risiko Eksternal
Risiko yang datang dari lingkungan luar rantai pasok dan berada di luar kendali manajemen, seperti kejadian bencana alam, perang, kerusuhan, permasalahan dengan mitra dagang dan lain sebagainya. Dalam mengatasi risiko ini, manajer tidak dapat menghilangkan keberadaan risiko tetapi mendesain suatu kondisi yang dapat meminimalkan dampak dari resiko tersebut.

Contoh kasus: Salah satu wilayah di Amerika Serikat yang sering terjadi badai sepanjang tahun. Manajer tidak dapat menghilangkan risiko terjadinya badai tersebut, tetapi dapat meminimalisir risikonya dengan cara membangun gedung yang tahan terhadap badai, menutup gedung perkantoran selama badai terjadi, maupun memindahkan lokasi gedung ke tempat yang lebih aman.

Risiko eksternal dapat berupa:
1)     Gempa bumi,
2)     Angin topan,
3)     Serangan teroris,
4)     Perang,
5)     Bencana penyakit,
6)     Kenaikan harga,
7)     Permasalahan yang dihadapi mitra usaha,
8)     Kekurangan pasokan bahan baku,
9)     Krisis keuangan dan ekonomi makro, dan lain-lain.
Strategi pengelolaan risiko eksternal yang paling sesuai adalah mitigasi risiko dengan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi setelah operasional berjalan. Contoh langkah-langkah meminimalkan risiko:
1)     Antisipasi sejak dini dengan melakukan transfer risiko, yaitu mengasuransikan portofolio bisnis yang sedang berjalan
2)     Memeriksa kembali target dan sasaran perusahaan secara realistis guna melakukan efisiensi sumber dana perusahaan
3)     Melakukan negosiasi ulang terhadap pihak kreditur untuk cicilan pembayaran hutang jangka menengah dan jangka panjang.

Sumber:
Subrata, Agus. 2019. “RISIKO EKTERNAL DAN INTERNAL PERUSAHAAN”. [link] https://icopi.or.id/risiko-ekternal-dan-internal-perusahaan/. Diakses pada tanggal 07 Mei 2020 pukul 22.44 WIB.
Guritno, Adi Djoko dan Meirani Harsasi. 2019. “Manajemen Rantai Pasokan”. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Zaroni. 2018. “Supply Chain Risk (Bagian 1 dari 3 tulisan)”. [link] https://supplychainindonesia.com/supply-chain-risk-bagian-1-dari-3-tulisan/. Diakses pada tanggal 07 Mei 2020 pukul 22.44 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...