KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat-Nya pula kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum enzim katalase ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dan memberi dukungan.
Laporan praktikum enzim katalase ini adalah media bagi pembaca untuk memahami
mengenai peran pentingnya enzim katalase dalam metabolism sel . Disusun secara sistematis dan berdasarkan sumber-sumber terpercaya,
laporan ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memenuhi kompetensi.
Tidak ada gading yang tak retak, begitu pun makalah
ini yang kami yakin masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah kami berikutnya. Akhir
kata, selamat belajar dan semoga sukses.
Indramayu,
November 2015
Tim
Penyusun
LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM
KATALASE
by : Muhammad Saiful Bahri
I. Judul kegiatan
: Enzim Katalase
II. Tujuan : Mengetahui
faktor faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
III. Landasan Teori :
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi
didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk
memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan
makanan, memasukkan atau mengeluarkan zat - zat, melakukan gerakan, menyusun
struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi,
dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat
atau senyawa - senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau
mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi
dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju
reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh
reaksi itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi
ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat
atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki
katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya
bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan
energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak
terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan
membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan
luar enzim.Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh
masing – masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang
mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi
kami untuk melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase
sebagai contoh(sample).
IV. Metode Penelitian
Alat
:
·
Rak dan tabung reaksi 10 buah
·
Pipet tetes
·
Gelas beker 2 buah
·
Termometer
·
Lidi yang dipotong
25
cm
·
Kertas tisu
·
Kertas koran 1 lembar
·
Pembakar
Bunsen
·
Korek
api
Bahan
:
·
Ekstrak daun pepaya
·
30
%
·
HCL 5 M
·
NaOH 5 M
Cara
kerja :
1. Letakkan
kertas koran di atas meja percobaan sebagai alas
2. Masukkan
ekstrak daun pepaya kedalam tabung reaksi A,B,C (masing-masing setinggi 0,5 cm tabung reaksi)
3. Tambahkan
HCL sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi B, kemudian ukur PH larutan
4. Tambahkan
NaOH sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi C,kemudian ukur PH larutan
5. Siapkan
larutan
pada tabung reaksi I, II, III (masing masing
setinggi 0,5 cm tabung reaksi),
6. Tuangkan
dari tabung reaksi I kedalam ekstrak daun
pepaya pada tabung reaksi A dan segera lakukan uji gelembung gas dengan
menggunakan lidi yang membara.
7. Dengan
langkah yang sama, lakukan untuk tabung reaksi II terhadap B, reaksi III
terhadap C
8. Catatlah
hasil pengamatan anda kedalam tabel
9. Setelah
kegiatan selesai, cucilah rak dan tabung reaksi dengan menggunakan sabun
V. Hasil Pengamatan :
Tabung
|
Perlakuan percobaan
|
Kondisi
|
Gelembung gas
|
Nyala bara api
|
keterangan
|
A
|
Daun pepaya +
|
Netral
|
+++
|
+++
|
Terlihat gelembung gas dan nyala bara api banyak
dikarenakan H2O2 terurai sempurna menjadi H2O
+ O2
|
B
|
Daun pepaya +
|
Asam (pH : ....)
|
+
|
+
|
Gelembung gas dan nyala bara api tidak terlihat
banyak hal ini dikarenakan pengaruh pH sehingga H2O2
tidak terurai sempurna
|
C
|
Daun pepaya +
|
Basa (pH :.....)
|
+
|
+
|
Gelembung gas dan nyala bara api tidak terlihat
banyak hal ini dikarenakan pengaruh pH sehingga H2O2
tidak terurai sempurna
|
Pengisian
data
++++
= gelembung gas banyak sekali/nyala bara api besar
+++ = gelembung gas banyak/nyala bara api sedang
++ = gelembug gas sedang/nyala bara api
sedang
+ = gelembung gas sedikit/nyala bara api
kecil
-
=
gelembung gas tidak ada/nyala bara api tidak ada
Pertanyaan
:
1. Dari
percobaan yang dilakukan, tentukan
variabel bebas, terikat, kontrol
2. Bandingkan
hasil reaksi tabung A,B,C , manakah yang menghasilkan gelembung gas dan nyala bara api paling banyak ? jelaskan
alasannya
3. Gas
apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut
4. Bandingkan
ukuran rata rata gelembung gas yang dihasilkan dari tabung A,B,C , apakah
perbdaan ukuran gelembung gas menunjukan perbedaan kandungan jumlah oksigennya
5. Jelaskan
faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
6. Di
dalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida
. Hasil dari biopros apakah zat tersebut ?
apa akibatnya jika didalam tubuh terdapat banyak
.
7. Selain
didalam pucuk daun pepaya,
dimanakah enzim katalase dapat ditemukan ?
8. Bagaimana
cara kerja enzim pada umumnya ?
9. Jelaskan
sifat sifat enzim ?
10. Jelaskan
komponen penyusun enzim ?
Jawaban :
1. Variabel bebas :
Zat Pelarut (HCL,
NaOH)
Variabel
terikat : Banyak gelembung dan nyala
bara api
Variabel
kontrol : Konsentrasi ekstrak daun
papaya, konsentrasi pelarut, media,
30 %,
2.
Dari hasil praktikum diperoleh bahwa
ekstrak pucuk daun pepaya yang dicampur senyawa hydrogen peroksida menghasilkan
jumlah gelembung dengan kategori banyak dan bara api dengan kategori sedang.
Untuk perlakuan ekstrak pucuk daun pepaya yang dicampur asam klorida dan
senyawa hydrogen peroksida maupun ekstrak pucuk daun pepaya yang dicampur
dengan Natrium hidroksida dan senyawa hydrogen peroksida menghasilkan jumlah
gelembung sedikit dengan sedikit bara api.
3.
enzim katalase telah memecah senyawa H2O2 menjadi oksigen
4.
perbedaan banyaknya gelembung gas menunjukan
perbedaan kandungan jumlah oksigennya
5. a. tingkat pH = enzim
katalase bekerja lebih efisien di pH netral (pH = 7)
b. Suhu = enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu ruangan (saya tidak tahu suhu pastinya, kurang lebih 25 derajat C)
c. konsentrasi substrat
- dimana jika substrat sedikit, maka kerja enzim tidak optimal karena hanya sedikit enzim yang sisi aktifnya ditempeli substrat (tidak semua enzim bekerja karena tidak ada yang bisa dikerjakan)
- jika substrat banyak (setidaknya hingga semua enzim bisa bekerja) maka kecepatan reaksi akan mencapai titik puncaknya (karena mereka semua kerja..)
d. konsentrasi enzym
- jika kerja enzim sudah maksimum dan anda ingin menaikkan kecepatan reaksi lagi, tambahkan enzym (agar yang bisa bekerja lebih banyak)
e. Prodak
- selama enzym bekerja, prodak menimbun, dan jika menimbun, enzym akan lebih susah menghasilkan prodak karena konsentrasi prodak sudah di tingkat jenuh
f. adanya inhibitor
- yaitu penghambat kerja enzym, dengan mengubah sisi aktif (non kompetitif) atau menutup sisi aktif enzym (kompetitif) bahkan ada yang merusak permanen
b. Suhu = enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu ruangan (saya tidak tahu suhu pastinya, kurang lebih 25 derajat C)
c. konsentrasi substrat
- dimana jika substrat sedikit, maka kerja enzim tidak optimal karena hanya sedikit enzim yang sisi aktifnya ditempeli substrat (tidak semua enzim bekerja karena tidak ada yang bisa dikerjakan)
- jika substrat banyak (setidaknya hingga semua enzim bisa bekerja) maka kecepatan reaksi akan mencapai titik puncaknya (karena mereka semua kerja..)
d. konsentrasi enzym
- jika kerja enzim sudah maksimum dan anda ingin menaikkan kecepatan reaksi lagi, tambahkan enzym (agar yang bisa bekerja lebih banyak)
e. Prodak
- selama enzym bekerja, prodak menimbun, dan jika menimbun, enzym akan lebih susah menghasilkan prodak karena konsentrasi prodak sudah di tingkat jenuh
f. adanya inhibitor
- yaitu penghambat kerja enzym, dengan mengubah sisi aktif (non kompetitif) atau menutup sisi aktif enzym (kompetitif) bahkan ada yang merusak permanen
6. Fungsi
enzim katase yang terdapat dalam badan mikro, adalah sebagai katalisator yang
bertanggung jawab dalam proses pengurain H2O2 menjadi air dan oksigen,
disamping sebagai zat – zat oksidatif seperti asam, fenol, asam format, dan
alkhohol. Jadi secara umum enzim merupakan katalis yang melindungi tubuh dari
kondisi oksidatif.
Jika
pada dalam tubuh tidak menghasilkan enzim katalase, maka tubuh akan keracunan
yang diakibatkan senyawa – senyawa hasil sampingan metabolisme tidak dapat
terurai.
7.
Pucuk
daun papaya, Hati, Jantung, umbi ketela, dll
8.
a.
Teori
gembok - anak kunci
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
b. Teori induced fit
Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
b. Teori induced fit
Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
9.
1. Biokatalisator : enzim hanya
dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses
reaksi.
2. Protein :
sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi
dan dipengaruhi pH
3. Bekerja
Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu,
tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim
tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat
yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
4. Dapat
Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali
selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak
Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat
bekerja lagi.
6. Tidak
Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja
Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa
itu menjadi senyawa semula.
10. Apoenzim,
yaitu bagian enzim aktif yang tersusun atas protein yang bersifat labil (mudah
berubah) terhadap faktor lingkungan, dan
Kofaktor,yaitu
komponen non protein yang berupa :
Ion-ion
anorganik (aktivator)
Berupa
logam yang berikatan lemah dengan enzim, Fe, Ca, Mn, Zn, K, Co. Ion klorida,
ion kalsium merupakan contoh ion anorganik yang membantu enzim amilase mencerna
karbohidrat (amilum)
Gugus
prostetik
Berupa
senyawa organik yang berikatan kuat dengan enzim, FAD (Flavin Adenin
Dinucleotide), biotin, dan heme merupakan gugus prostetik yang mengandung zat
besi berperan memberi kekuatan ekstra pada enzim terutama katalase, peroksidae,
sitokrom oksidase.
Koenzim
Berupa
molekul organik non protein kompleks, seperti NAD (Nicotineamide Adenine
Dinucleotide), koenzim-A, ATP, dan vitamin yang berperan dalam memindahkan
gugus kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim lain
VI.
Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat
dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu
hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh enzim katalase yang
hanya menguraikan H2O2menjadi H2O dan O2 dengan
reaksi sebagai berikut :
2H2O2
-> 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaan
ini dilakukan dengan menggunakan pucuk daun pepaya. Pucuk daun pepaya digunakan
karena banyak mengandung enzim katalase. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi
perlakuan adalah sebagai berikut :
- Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen
peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi
gelembung-gelembung udara yang banyak.Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat di dalam ekstrak pucuk daun pepaya mengubah H2O2 menjadi
H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya,
timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga
diuraikan menjadi oksigen (O2).
- Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan
untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah
H2O2ternyata terbentuk gelembung udara yang
sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam
kondisi terlalu basa.
- Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan
untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata
tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga
tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat
bekerja dalam kondisi terlalu asam.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan
eksperimen yang telah dilakukan dan data yang telah diperoleh dapat disimpulkan
bahwa:
·
Dari percobaan yang telah kami
lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase berperan dalam
penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O
dan O2
·
Aktivitas Enzim dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut.
o Suhu, dimana enzim katalase
tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
o Derajat Keasaman pH, dimana
enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
·
Tanaman memiliki enzim katalase,
contohnya tanaman pepaya.
·
Semakin besar konsentrasi enzim
katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang dapat dipecahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar