2. Kebijakan apa yang sebaiknya di ambil
pemerintah jika suatu jenis proyek memiliki nilai profitabilitas komersial
relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan profitabilitas ekonomi
nasionalnya!
Dalam penilaian proyek sehubungan dengan pengambilan
keputusan apakah suatu proyek akan dilaksanakan atau tidak, terdapat beberapa
kriteria keputusan. Pada dasarnya kriteria keputusan tersebut terdiri atas dua
pendekatan, yaitu pendekatan faktor - faktor dalam proyek secara individual dan
pendekatan nilai proyek secara keseluruhan. Dalam praktiknya, kriteria
profitabilitas komersial lebih dikenal dibandingkan kriteria - kriteria
lain karena prosedur perhitungannya yang mudah dan jelas serta sudah dikenal
oleh masyarakat. Kriteria profitabilitas ekonomi nasional lebih mewakili
dibandingkan dengan kriteria profitabilitas komersial karena memasukkan faktor
- faktor lain yang sering tidak diperhitungkan dalam perhitungan profitabilitas
komersial. Untuk proyek - proyek besar terutama yang dilakukan oleh pemerintah
umumnya kriteria penilaian tidak lagi didasarkan semata - mata atas
profitabilitas komersial melainkan dengan menggunakan kriteria yang lebih luas,
yaitu profitabilitas ekonomi nasional.
Apabila tingkat profitabilitas komersial proyek jauh lebih
tinggi daripada profitabilitas ekonomi nasionalnya, berarti terlalu banyak
dana yang tertanam dalam proyek-proyek yang dimanfaatkan oleh beberapa orang
saja, misalnya para pengusaha proyek yang bersangkutan dan bukan dimanfaatkan
oleh masyarakat banyak. Contohnya, proyek yang terlalu berorientasi pada padat
modal atau terlalu banyak menggunakan bahan baku, bahan penolong atau barang
modal lainnya atau bahkan barang dagangan yang diimpor. Hal ini tentu saja akan
banyak mengeluarkan devisa untuk pembelian barang-barang yang diimpor tersebut.
Kebijakan yang sebaiknya di ambil pemerintah jika suatu
jenis proyek memiliki nilai profitabilitas komersial relatif jauh lebih tinggi
dinbandingkan dengan profitabilitas ekonomi nasionalnya adalah
a.
Melarang impor bagi barang-barang
tertentu, larangan impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang masuknya
barang tertentu atau produk asing (ke dalam pasar domestik) ke dalam
negeri. Salah satu tujuan kebijakan ini adalah untuk melindungi industri domestik dari kerugian
yang disebabkan peningkatan impor.
b.
Meningkatkan bea barang-barang masuk
impor, bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri,
mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif, elindungi masyarakat,
industri dalam negeri dan kepentingan nasional dan untuk menunjang
pembangunan nasional
c.
Tindakan-tindakan yang dapat mencegah
tingginya pengeluaran devisa, contohnya adalah Pejabat negara jika keluar
negeri harus naik maskapai nasional, devisa dikontrol sehingga kalo keluar
negeri pun tidak foya-foya, apalagi ke kasino di singapore dan macau, jatah
haji dan kuliner ke Jerusalem dan sejenisnya, dibuat kuota, haji setahun hanya
diberi kuota 10,000 orang, yang mendapat prioritas adalah yang umur tertua dan
mengurangi impor bbm dengan modifikasi kendaraan dengan tenaga listrik.
Sumber:
Pasha, Aufi
Ramadhiana. 2019. “Bea Cukai: Pengertian, Fungsi dan Kebijakan yang Penting
Diketahui”. [link] https://www.cermati.com/artikel/bea-cukai-pengertian-fungsi-dan-kebijakan-yang-penting-diketahui.
Diakses pada tanggal 21 April 2020 pukul 09.15 WIB
Yuliati, Sri
Handaru dan Tamjuddin. 2019. “Studi Kelayakan Bisnis”. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
Wiliam. 2018.
“Pelarangan Impor di Berbagai Negara yang Ditetapkan Pemerintah”. [link] https://indoforwarding.com/pelarangan-impor-di-berbagai-negara-yang-ditetapkan-pemerintah/.
Diakses pada tanggal 21 April 2020 pukul 09.15 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar