Sabtu, 18 Juli 2020

Kebijakan-kebijakan yang dilakukan Bank Sentral (Bank Indonesia) dalam mengendalikan perekonomian agar tetap stabil


1.    Kebijakan-kebijakan yang dilakukan Bank Sentral (Bank Indonesia) dalam mengendalikan perekonomian agar tetap stabil

Bank Sentral / Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Secara umum, Bank Sentral berperan dalam menentukan dan melaksanakan Kebijakan Moneter. Kebijakan moneter, kebijakan ekonomi dengan cara menaikkan atau menurunkan jumlah uang beredar di masyarakat dan suku bunga dalam perekonomian.
Untuk mewujudkan tujuan ini, dalam implementasinya di Indonesia terdapat instrument kebijakan yang digunakan Bank Sentral yaitu :
a.     Operasi pasar terbuka (open market operation). Operasi pasar terbuka merupakan kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat berharga di pasar uang. Selain itu, dalam perekonomian terbuka, operasi pasar terbuka juga bisa berupa intervensi bank sentral untuk mengendalikan kurs, dengan cara menjual atau membeli valuta asing.
b.     Fasilitas diskonto (discount facility). Fasilitas diskonto merupakan kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga diskonto atau suku bunga kredit bank komersial pada bank sentral,
c.      Cadangan wajib (reserve requirement). Cadangan wajib pada dasarnya merupakan cadangan minimum yang harus dimiliki bank komersial untuk menjaga likuiditasnya. Cadangan wajib ini bisa digunakan sebagai instrumen kebijakan moneter, dimana bila cadangan wajib dinaikkan maka jumlah uang beredar akan menurun, dan bila cadangan diturunkan maka jumlah uang beredar akan meningkat.
d.     Himbauan moral (moral suasion). Himbauan moral adalah instrumen kebijakan moneter yang dilakukan dengan cara bank sentral menghimbau para pelaku bank komersial agar melakukan sesuai dengan kebijakan yang diambil oleh bank sentral.
e.      Kebijakan Diskonto, yaitu kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara mengubah diskonto Bank Umum, menaikkan tingkat suku bunga agar masyarakat tertarik untuk menabung.
f.      Kebijakan Cadangan Kas, yaitu kebijakan yang dilakukan Bank Sentral untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas (Cash Ratio), atau penetapan persentase sejumlah uang nasabah yang tidak boleh dipinjamkan.
g.     Kebijakan Kredit Ketat, yaitu ketetapan kredit yang dilakukan Bank umum yang didasarkan pada Character, Capability, Collateral, Capital, dan Condition of Economy.
Kebijakan Dukungan Moral, yaitu sebuah pengumuman, pidato atau selebaran yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar.


Sumber:
Harmadi, Sonny Harry B. 2019. “Pengantar Ilmu Ekonomi Makro”. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...