Minggu, 24 Mei 2020

Kriteria Kondisi Perusahaan agar Activity Based Costing Dapat Diterapkan

Jelaskan pada kondisi seperti apakah ABC diterapkan pada suatu perusahaan?

Activity Based Costing (ABC) adalah salah satu cara menghitung setiap biaya yang dikeluarkan pada masing-masing aktivitas dengan alokasi yang berbeda-beda pada setiap aktivitasnya. ABC lebih berfokus pada biaya pada produk yang bersumber dari proses selama produksi berlangsung. 

Terdapat beberapa kriteria kondisi perusahaan agar Activity Based Costing dapat diterapkan, berikut diantaranya:
  1. Perusahaan dengan banyak keanekaragaman produk (Product Diversity), semakin bertambahnya produk yang dihasilkan maka akan semakin cocok jika menggunakan analisa Activity Based Costing, karena dengan bertambahnya keanekaragaman produk yang dihasilkan maka berdampak pada semakin beragamnya aktivitas sehingga tingkat distorsi cost akan semakin tinggi.
  2. Perusahaan dengan banyak jenis operasi (Common Processes), dengan tingginya jumlah departemen yang dibutuhkan pada saat menjalankan operasi perusahaan maka akan berdampak pada jumlah dari common cost. Sehingga menyebabkan sulitnya alokasi biaya per produk. Penggunaan analisa Activity Based Cost akan cocok apabila tingkat common processes semakin besar.
  3. Perusahaan dengan banyak biaya periode (Period Cost Allocation), pengalokasian biaya periode diidentifikasikan dengan menggunakan jangka waktu tertentu karena tidak dibutuhkan dalam perolehan produk yang akan dijual. Agar dapat memperkecil biaya produk maka dianjurkan menerapkan analisis Activities Based Costing.
  4. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tergolong cepat (Rate of Growth of Period Costs), apabila perusahaan Anda mempunyai tingkat pertumbuhan yang tergolong cepat maka akan sulit dalam mengalokasikan biaya, maka kemungkinan distorsi biaya pun meningkat. Sehingga perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan biaya periode yang cepat maka akan cocok dalam penggunaan analisa Activities Based Costing.
  5. Perusahaan yang bebas menentukan harga (Pricing Freedom), bagi perusahaan yang tidak memiliki tingkat ketidakbebasan dalam penentuan harga produk cocok menggunakan analisa Activities Based Costing.
  6. Perusahaan dengan pengaruh rasio laba perusahaan yg tinggi (Period Epense Ratio), apabila laba perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan maka perusahaan tersebut cocok menggunakan analisa Activity Base Costing.
  7. Perusahaan dengan tingkat frekuensi kegiatan yang tinggi (Analysis of Frequency), apabila tingkat frekuensi kegiatan yang berkaitan dengan analisa cost biaya produk semakin tinggi maka tingkat keakuratan dari alokasi biaya akan semakin meningkat juga. Sehingga penggunaan analisa Activity Based Costing akan semakin cocok apabila tingkat frekuensi semakin tinggi.

Sumber:
Anitasari, Nuraini. 2016. “Penerapan Activity Based Costing Pada Perusahaan”. [link] https://zahiraccounting.com/id/blog/penerapan-activity-based-costing-pada-perusahaan/. Diakses pada tanggal 19 April 2020 pukul 16.51 WIB
Modul Akuntansi Manajemen EKMA4314

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...