Senin, 31 Desember 2018

Cara Mencegah Terjadinya Banjir di Indonesia


Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Masalah lingkungan yang terjadi makin hari makin serius. Sebut saja “banjir”, kata yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bangsa ini makin akrab dengan kata tersebut, bagaimana tidak? hampir di setiap kota di Indonesia pernah mengalami masalah lingkungan tersebut.
Lalu, mengapa banjir datang ?, berikut penyebab banjir datang di daerah-daerah seperti Baleendah dan Jakarta :
1.      Penebangan hutan liar : Indonesia disebut-sebut sebagai paru-paru Bumi hal ini dikarenakan hutan Indonesia yang masih hijau dan lebat, tapi itu dulu. Sekarang, penebangan hutan secara liar makin marak terjadi. Hal ini menyebabkan daerah-daerah di Indonesia kehilangan sumber resapannya, dan jika terjadi hujan, tidak mengejutkan lagi jika di daerah tersebut akan terserang banjir. Sebagai kota Industri, Jakarta dan Bandung dipenuhi beton-beton, yang berarti hutan yang merupakan sumber resapan hilang.
2.      Perilaku masyarakat kota yang buruk : Perilaku membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan bangsa  kita. Hal ini menjadi masalah utama mengapa banjir kerapkali terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Walaupun perilaku ini terlihat sepele, namun dampaknya bagi lingkungan sangatlah serius. Bagaimana tidak? Sampah yang dibuang sembarangan akan menghambat saluran-saluran irigasi dan menyebabkan meluapnya air sehingga terjadilah banjir.
3.      Pemukiman di bantaran sungai : Mengapa? Setiap rumah tangga pasti menghasilkan sampah, dan jika sebuah keluarga tinggal di bantaran sungai, besar kemungkinan sampah rumah tangganya akan dibuang ke sungai. Sungai merupakan aliran darahnya sebuah kota, jika alirannya tersumbat, otomatis akan menimbulkan masalah, di antaranya yaitu banjir. Selain itu, kebiasaan seperti ini akan menyebabkan sungai-sungai akan menjadi dangkal, sehingga tidak mampu menampung air yang jumlahnya tidak sedikit, luapan sungai ini akan menyebabkan banjir. Hal ini merupakan msalah utama kota-kota besar, sebut saja Jakarta.
4.      Kondisi geogrofis kota Bandung dan Jakarta yang berada di daerah cekungan : Kota Bandung dibangun di atas danau purba, yang berarti berada paling rendah di antara perbukitan yang menjulang, sehingga air yang datang merupakan air kiriman dari tempat-tempat yang berada di atasnya. Selain itu, kerapkali kita mendengar penyebab banjir Jakarta adalah “air kiriman dari Bogor”, memang Jakarta teretak di dataran rendah, sedangkan Bogor berada di dataran tinggi, sehingga air mengalir dari bogor ke Jakarta.
5.      Curah hujan yang tinggi : sebagai negara tropis, hujan merupakan hal yang biasa terjadi di negara kita. Salah satu penyebab banjir di Jakarta adalah “kiriman air di Bogor” sudah tidak asing lagi, Bogor memiliki julukan “Kota Hujan” sehingga salah satu alasan Curah hujan yang tinggi sebagai penyebab banjir, memang patut diperhitungkan.
6.      Drainase kota yang buruk : Sebagai kota metropolitan Bandung dan Jakarta tersusun atas beton-beton, pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan acapkali dilakukan, sebut saja drainase, walaupun bangunan yang berdiri tersbut kokoh, megah, dan besar, jika kita lihat drainase, sangatlah kecil sekali, tidak sebanding dengan kapasitas bangunan tersebut.
7.      Tata ruang kota yang buruk : Kasarnya adalah, kota metropolitan di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung asal berdiri saja, artinya tidak memikirkan tata kelola ruang sehingga baanjir gampang sekali terjadi. Hal ini dikarenakan pemerintah yang tidak tegas dan sigap dalam memanaje hal tersebut.
8.      Tanah yang sudah tidak bisa menyerap air : Akibat pembangunan yang tidak mementingkan kondisi ekologi, tanah yang sebeumnya ditumbuhi tanaman rindang kini menjadi tidak bisa menyerap air.
Ketika kita sudah menemukan penyebab dari masalah banjir yang kerapkali terjadi di Indonesia, khususnya di Baleendah dan DKI Jakarta, tentunya kita harus menemukan solusinya, berikut solusi yang akan saya paparkan :
1.      Kebijakan pemerintah yang tegas dan lugas dalam penerapannya.
2.      Membangun karakter cinta lingkungan kepada setiap masyarakat di Indonesia.
3.      Merelokasi rumah tangga yang tinggal di bantaran sungai ke rumah susun yang dibangun pemerintah.
4.      Membangun teknologi tepat guna dalam merekayasa alur air.
5.      Membangun bendungan buatan sebagai penampung air di titik-titik utama perkotaan.
6.      Pemerintah tegas dan lugas dalam mengawasi agar tiap bangunan harus memiliki drainase berdasarkan kapasitasnya.
7.      Melakukan perbaikan tata ruang.
8.      Mengaktifkan fungsi tanah kosong untuk ditanami pohon-pohon yang memiliki kapasitas serap yang tinggi.
Solusi-solusi diatas akan mampu mengurangi dan bahkan menghilangkan banjir yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia seperti Bandung dan Jakarta.
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan dengan memperimbangkan faktor-faktor lainnya. Solusi yang paling ampuh adalah “Membangun karakter cinta lingkungan kepada setiap masyarakat di Indonesia.” Hal ini dirasa sangat penting sekali, karena jika setiap masyarakat memiliki rasa cinta kepada lingkungan dan keinginannya untuk merawat ekosistem. Saya rasa tiap keputusan yang nanti akan dibuat berdasarkan kepentingan lingkungan. Dan jika masyarakat tergerak hatinya untuk selalu mendedikasikan hatinya kepada lingkungan, masalah banjir akan segera teratasi, karena setiap orang akan ikut andil dalam melakukan pencegahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...