Jumat, 14 September 2018

Pengaruh Pemberian Sitokinin dalam Kultur Jaringan

Sitokinin memacu pembentukan kalus karena aktivitas yang kuat untuk memacu proses diferensiasi sel, organogenesis dan menjaga pertumbuhan kalus. Beberapa golongan sitokinin yang sering digunakan dalam metode kultur jaringan untuk menginduksi kalus adalah BA dan kinetin (Sitinjak et al., 2015). Di antara berbagai hormon sitokinin sintetik, BAP paling sering digunakan karena sangat efektif menginduksi pembentukan daun dan penggandaan tunas, mudah didapat dan harganya relatif murah (George dan Sherrington, 1984 dalam Sari, 2005). Sitokinin yang sering digunakan dalam kultur jaringan adalah BAP, karena BAP lebih tahan terhadap degradasi dan harganya lebih murah (Nisak et al., 2012). Praktikum ini menggunakan BA sebagai hormon sitokinin sintetis. BA adalah kelompok sitokinin yang berfungsi untuk pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis (Gunawan, 1992 dalam Sulichantini, 2016). 


Sumber:

Sari, Laela. 2005. “Optimalisasi Media untuk Jumlah Daun dan Multiplikasi Tunas Lidah Buaya (Aloe    vera) dengan Pemberian BAP dan Adenin”. Jurnal Biodiversitas, 6(3): 178-180.
Sitinjak, Marlina Agustina, ayta Novaliza Isda, dan Siti Fatonah. 2015. “Induksi Kalus Dari Eksplan   Daun In vitro Keladi Tikus (Typhonium sp.) Dengan Perlakuan 2,4-D dan Kinetin”. Jurnal Biologi, 8(1): 32-39.
Nisak K., Tutik Nurhidayati., dan Kristanti I. Purwani. 2012. “Pengaruh Kombinasi konsentrasi ZPT NAA dan BAP pada Kultur Jaringan Tembakau Nicotiana tabacum var. Prancak 95”. Jurnal Sains dan Semi Pomits, 1(1): 1-6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...