Selasa, 26 Maret 2019

Penulisan dan Kodifikasi Hadits


Penulisan dan Kodifikasi Hadits

              Meyakini bahwa hadits baru ditulis satu abad sesudah Nabi saw meninggal dunia, adalah sebuah kesalahan fatal. Jika yang dimaksud adalah kodifikasi hadits dalam kitab semisal Shahih al Bukhari, Musnad Ahmad, dan sebagainya, maka itu bisa dibenarkan. Tapi jauh sebelum itu, hadits juga sudah di-tadwin (dihimpun dalam satu tulisan) oleh para shahabat dan tabiin. Sebagiannya dilakukan oleh Nabi saw melalui instruksinya untuk menuliskan hukum hukum yang berkaitan dengan zakat, diyat, pembebasan tawanan, dan ajukan masuk lslam ke berbagai penguasa waktu itu.
              Abu Hurairah yang menurut Baqi ibn Makhlad meriwayatkan 5.374 hadits, dilaporkan memiliki kitab hadits sendiri (riset terakhir menyatakan 1.236 hadits, yang lima ribu lebih hanya jumlah isnad-nya) Paling sedikit sembilan dari murid Abu Hurairah mencatat hadits dari dia.
              Ibn ‘Umar yang menurut Bagi meriwayatkan 2.630 hadits juga terdapat laporan otentik bahwa ia memiliki koleksi hadits tertulis. Setidaknya delapan dari murid-muridnya mencatat hadits dari dia
              Anas ibn Malik yang melayani Nabi saw selama 10 tahun mernwayatkan 2.286 hadits. Paling tidak enam belas orang mendapat hadits dari dia dalam bentuk tertulis. ‘Abdullah ibn Amr ibn al. Ash meriwayatkan 700 hadits. Dia sudah menulis hadits di masa Rasulullah saw hidup melalui kitabnya yang dinamakan as-Shahifah as-Shadiqah. Dalam Shahih a Bukhari, Abu Hurairah pernah menjelaskan
              Tidak ada seorang pun sahabat Nabi saw yang perbendaharaan haditsnya lebih banyak dariku, kecuali 'Abdullah ibn 'Amr, karena ia menulis sedangkan aku tidak menulis. M.M. a-Azhami dalam karyanya studies in Early Hadith iterature menyajikan data yang akurat perihal adanya tulis-menulis hadits dari sejak awal lslam. Berdasarkan penelitiannya, terdapat 52 orang shahabat dan 151 tabiin yang telah melakukan kegiatan penulisan hadits.



Sumber:
Al-Hindî, Fadhîlatusy Syaikh ‘Abdul Ghoffâr Hasan ar-Rahmânî . 2007.  “Pengantar Sejarah            Tadwỉn (Pengumpulan) Hadỉts”. Jakarta: Maktabah Abu Salma.

Saputra, Ian. 2013. “Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah – KTB”.  Jakarta: PISS-KTB.

1 komentar:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    BalasHapus

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...