Selain sifat totipotensi, tumbuhan juga mampu
melakukan dediferensiasi dan morfogenesis sehingga tumbuhan mampu untuk
dikultur (Aha, 2016). Kemudian, Aha (2016) menjelaskan lebih lanjut, respon pertama dari organ tumbuhan yaitu terbentuknya jaringan penutup
luka, sel-selnya terus membelah, jika pembelahannya tidak terkendali akan
membentuk massa sel yang tidak terorganisir atau disebut dengan kalus. Sel-sel
kalus ini berbeda dengan sel-sel eksplannya, sel-sel menjadi tidak
terdiferensiasi, proses ini disebut dediferensiasi atau kembali ke keadaan
tidak terdiferensiasi dan terus aktif dalam melakukan pembelahan. Perkembangan
selanjutnya yaitu morfogenesis yaitu terbentuknya organ-organ baru yang
kemudian akan tumbuh menjadi tanaman utuh atau plantlet yang dihasilkan melalui
proses organogenesis (diferensiasi meristem unipolar, menghasilkan ujung tunas
yang akan menjasi tunas atau ujung akar yang akan menjadi akar) dan
embryogenesis somatic (proses diferensiasi meristem bipolar yang berupa bakal
tunas dan akar, dua meristem yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman utuh).
Sumber:
Aha. 2016. “Kultur Jaringan: Pengertian, Fungsi, Prinsip, Jenis” [online] http://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Fungsi-Prinsip-dan-Jenis-Kultur-Jaringan-adalah.html. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2017 puku; 17.28 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar