Sabtu, 26 Desember 2015
Kabinet pertama negara Indonesia
Pada awal kemedekaan dibentuklah kabinet pertama yang dinamakan kabinet Presidensial. kabinet ini diketuai oleh Soekarno dengan masa jabatan 4 September-14 November 1945. Dengan dibantu oleh KNIP. Latar belakang dibentuknya kabinet parlementer adalah untuk menghindaran absolutisme dari kekuasaan . Presiden yang mungkin terjadi , pemerintah mengeuarkan beberapa maklumat untuk membatasinya. Kabinet Presidensial tidak berlangsung lama, pada 14 November 1945 diganti menjadi kabinet parlementer .
Alasan pemerintah melalui sidang PPKI membentuk BKR bukan TKR
Alasan pemerintah melalui sidang PPKI tanggal 20 Agustus 1945 memutuskan pembentukan BKR bukan tentara, karena dinilai nama BKR tidak menimbulkan kecurigaan dari pihak asing yang masih ada di Indonesia, yaitu Jepang untuk melakukan penyerangan yang akan mengakibatkan konflik dal pertumpahan darah. BKR atau Badan Keamanan Rakyat memiliki fungsi untuk mengamani wilayah Indonesia dan menumpas segala pengaruh Asing yang masih tampak.
Alasan Pemerintah mengeluarkan maklumat pada tanggal 3 November 1945
Alasan : Maklumat dikeluarkan sebagai tanggapan dari usul Badan Pekerja KNIP pada pemerintah agar lebih demokratis ke dunia luar
Tujuan/Maksud : Untuk Persiapan rencana penyelenggaraa pemilu 1946
Pengaruh bagi dunia Internasional : sebagai tonggak awal demokrasi Indonesia, menunjukkan kepada dunia luar bahwa Indonesia menganut sistem Demokrasi, sehingga diharapkan Indonesia dapat memperoleh bantuan dari luar negeri khususnya bangsa barat yang menganut sistem demokrasi pula.
Tujuan/Maksud : Untuk Persiapan rencana penyelenggaraa pemilu 1946
Pengaruh bagi dunia Internasional : sebagai tonggak awal demokrasi Indonesia, menunjukkan kepada dunia luar bahwa Indonesia menganut sistem Demokrasi, sehingga diharapkan Indonesia dapat memperoleh bantuan dari luar negeri khususnya bangsa barat yang menganut sistem demokrasi pula.
Alasan Ibukota RI dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta
Alasan Ibukota RI dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta pada bulan Januari 1946 adalah karena tidak amannya keadaan Jakarta pada saat itu sehingga mengancam keselamatan dua tokoh penting jalannya pemerintahan yaitu Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Selain itu juga, tujuan dibalik dipindahnya Ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta adalah dalam mempertahankan RI dari pendudukan penjajah kembali, karena salah satu faktor negara terbenntuk adalah terdapat sistem pemerintahan didalamnya yang masih berjalan.
Rabu, 16 Desember 2015
Pameran Seni Rupa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era yang serba teknologi saat ini, kemajuan bidang seni rupa dunia telah berkembang dengan pesatnya ke bentuk yang lebih modern. Layaknya cabang seni lainnya seni rupa juga dipentaskan atau penggunaan kata yang lebih tepat adalah Pameran Seni Rupa. Banyak tokoh besar dalam perkembangan seni rupa yang mentorehkan buah karyanya kemudian dilakukan pameran, dan hasilnya pengunjung terkesima dengan semua yang ada pada Pameran tersebut. Kita harus menghargai semua seniman yang berusaha mentorehkan Buah Karyanya untuk penikmat karya-karyanya. Latar Belakang pembuatan makalah ini adalah memberikan penjelasan secara rinci dan lebih eksplisit tetang apa itu "Pameran Seni Rupa" lewat gambar-gambar yang membuat daya tarik pembaca untuk mempelajari "Pameran Karya Seni Rupa"
Dalam era yang serba teknologi saat ini, kemajuan bidang seni rupa dunia telah berkembang dengan pesatnya ke bentuk yang lebih modern. Layaknya cabang seni lainnya seni rupa juga dipentaskan atau penggunaan kata yang lebih tepat adalah Pameran Seni Rupa. Banyak tokoh besar dalam perkembangan seni rupa yang mentorehkan buah karyanya kemudian dilakukan pameran, dan hasilnya pengunjung terkesima dengan semua yang ada pada Pameran tersebut. Kita harus menghargai semua seniman yang berusaha mentorehkan Buah Karyanya untuk penikmat karya-karyanya. Latar Belakang pembuatan makalah ini adalah memberikan penjelasan secara rinci dan lebih eksplisit tetang apa itu "Pameran Seni Rupa" lewat gambar-gambar yang membuat daya tarik pembaca untuk mempelajari "Pameran Karya Seni Rupa"
1.2 Tujuan dan manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Membantu pembaca lebih kreatif
2. Memahami Pameran Seni Rupa Manfaat: 1. Memberikan pembaca pengetahuan baru 2. Memberikan semangat berkarya pembaca
BAB II
ISI
Pameran Seni Rupa
v Pengertian Pameran
Pameran dalam arti yang lebih luas merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah: show, exhibition, expo, pekan raya, fair, bazaar, pasar murah.
v Pengertian Pameran Seni Rupa
Sumber 1
Pameran Seni Rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik melalui media karya seni. Kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: "Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas." Penyelenggaraan pameran bisa dilakukan di konteks sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Sedangkan konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa karya-karya seniman untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.pameran Seni Rupa adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
Sumber 2
Pameran Seni Rupa merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang seni rupa, karena kegiatan pameran baik sekali kegunaannya baik bagi siswa, seniman, pengamat seni rupa, maupun bagi perkembangan seni rupa pada umumnya. Melalui pameran, seorang siswa bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik dilingkungan pendidikan atau lembaga sekolah ataupun masyarakat umum untuk dilihat, dievaluasi, dikagumi, atau dikritik.
v Tujuan Pameran Seni Rupa
Sumber 1
Tujuan diselenggarakan pameran seni rupa adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.
2.
Memberikan motivasi kepada pengunjung untuk mengambil langkah konkret yang bermanfaat dalam berkesenian.
3.
Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.
4.
Wujud dari hasil praktik seni rupa. Bila praktek berkarya seni tidak ditunjukkan kepada masyarakat, maka akan menjadi pengisi ruang gudang belaka.
5.
Sarana menunjukkan dan mengembangkan bakat siswa kepada masyarakat dan kemungkinan mendapatkan penghasilan dari bidang seni.
6.
Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Bangsa yang maju seringkali ditandai dengan besarnya apresiasi (penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni dan budaya.
Sumber 2
Setiap pekerjaan yang kita lakukan tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan. Cahyono (2002: 9,4) menjelaskan tujuan penyelenggaraan pameran di antaranya: tujuan sosial, tujuan komersial, dan tujuan kemanusian.
Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran baik skala luas (di masyarakat) maupun skala terbatas (di sekolah). Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial. Hasil penjualan karya seni yang dipamerkan disumbangkan kepada yayasan yatim piatu, pendidikan anak cacat, dan membantu orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Tujuan komersial pameran terkait dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau keuntungan.
Terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran. Melalui kegiatan ini seniman dapat menjual karyanya kepada apresiator dan kolektor karya seni. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian, pembangunan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Sejalan dengan definisi dan tujuan di atas, maka penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki nilai manfaat bagi sekolah, guru dan siswa.
Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran baik skala luas (di masyarakat) maupun skala terbatas (di sekolah). Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial. Hasil penjualan karya seni yang dipamerkan disumbangkan kepada yayasan yatim piatu, pendidikan anak cacat, dan membantu orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Tujuan komersial pameran terkait dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau keuntungan.
Terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran. Melalui kegiatan ini seniman dapat menjual karyanya kepada apresiator dan kolektor karya seni. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian, pembangunan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Sejalan dengan definisi dan tujuan di atas, maka penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki nilai manfaat bagi sekolah, guru dan siswa.
v Fungsi Pameran Seni Rupa
Sumber 1
Fungsi diadakannya pameran seni rupa antara lain sebagai berikut:
1.
Sebagai sarana pembelajaran untuk menanamkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan pada karya seni.
2.
Sebagai sarana rekreasi dan hiburan. Dengan melihat pameran akan timbul rasa senang, segar, menghilangkan kejenuhan dan ketegangan batin dan fisik.
3.
Sebagai sarana pencapaian kinerja. Merupakan ajang berprestasi dan berkompetisi timbul pemikiran untuk berkarya yang baik.
4.
Sebagai sarana apresiasi. Dengan melihat pameran seni maka akan muncul berbagai tanggapan berupa kritik, penilaian, sarana penghargaan, dorongan seseorang untuk berbuat kreatif dalam berkarya seni dan berolah seni.
Sumber 2
Selanjutnya, Cahyono (2002: 9,6) membedakan fungsi pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi kinerja. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni. Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat, menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh menonton pameran biasanya termotivasi / terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya. Begitu pula halnya dengan pameran sekolah, maka tentunya karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai yang positif terhadap siswa dan warga sekolah. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan pameran, apresiator menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan. Lebih jauh lagi kegiatan menonton pameran terkait dengan salah satu fungsi seni sebagai katarsis (pengobat jiwa). Fungsi kinerja dimaksudkan bahwa melalui kegiatan pameran dapat diketahui para seniman yang berbakat, Hal ini bisa kita saksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan. Apresiator bisa memberi penilaian apakah seniman yang menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif. Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996: 125) secara khusus menyebutkan fungsi pameran seni rupa sekolah, di antaranya:
a) Meningkatkan apresiasi seni
b) Membangkitkan motivasi berkerya seni
c) Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas
d) Berkarya visual lewat karya seni
e) Belajar berorganisasi
a) Meningkatkan apresiasi seni
b) Membangkitkan motivasi berkerya seni
c) Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas
d) Berkarya visual lewat karya seni
e) Belajar berorganisasi
Sumber 3
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Hal ini sejalan dengan 6.5
pandangan WARTONO (1984: 69) bahwa fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat tehadap seni. Bentuk apresiasi terdiri dari apresiasi kreatif dan apresasi afektif. Pada tataran apresiasi kreatif membawa pengamat untuk menggunakan rasio dalam menanggapi persoalan yang dihadapinya sedangkan apresiasi afektif lebih melibatkan perasaan sehingga pengamat merasa dan mengalami empati dan memperoleh rasa puas dari pada orang yang hanya melakukan apresiasi kreatif. Selanjutnya, hubungan timbal balik antara seniman dan apresiator sajikan
pandangan WARTONO (1984: 69) bahwa fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat tehadap seni. Bentuk apresiasi terdiri dari apresiasi kreatif dan apresasi afektif. Pada tataran apresiasi kreatif membawa pengamat untuk menggunakan rasio dalam menanggapi persoalan yang dihadapinya sedangkan apresiasi afektif lebih melibatkan perasaan sehingga pengamat merasa dan mengalami empati dan memperoleh rasa puas dari pada orang yang hanya melakukan apresiasi kreatif. Selanjutnya, hubungan timbal balik antara seniman dan apresiator sajikan
v Bentuk dan Jenis Pameran Seni Rupa
Bentuk-bentuk atau Jenis-Jenis Pameran
a)
Bentuk pameran berdasarkan tempat dan waktu pameran adalah sebagai berikut. a. Pameran permanen atau tetap
adalah bentuk pameran yang tidak terikat oleh lamanya waktu. permanen artinya tidak pernah tutup dan tidak regangan oleh waktu. Misalnya, museum dan art gallery.
b. Pameran rutin
adalah pameran yang selalu diadakan dalam waktu-waktu tertentu, misalnya pameran seni rupa yang diadakan tiap tahun sekali dan pameran ARSIP Tulungagung yang mengambil budaya, sejarah, sosial dan agama.
c. Pameran insidental
adalah pameran yang diselenggarakan dengan maksud dan tujuan tertentu yang tidak terikat oleh rutinitas pelaksanaannya. Misalnya, pameran akhir studi, pameran penyerta seminar, atau pameran menyambut kunjungan tamu.
b)
Bentuk pameran berdasarkan ragam karya yang dipamerkan adalah sebagai berikut. a. Pameran homogen
adalah suatu penyelenggaraan pameran dengan menampilkan karya seni dari salah satu cabang seni saja. Karya seni yang dipamerkan tersebut tidak tergantung dari jumlah peserta pameran atau pemilik karya.
b. Pameran heterogen
adalah penyelenggaraan pameran yang memiliki beberapa cabang seni rupa pada waktu dan tempat, serta peristiwa yang sama.
c)
Bentuk pameran berdasarkan jumlah peserta pameran dibedakan sebagai berikut. a. Pameran tunggal
adalah pelaksanaan pameran yang menampilkan beberapa karya seorang seniman saja
b. Pameran kelompok
adalah pelaksanaan pameran dengan menampilkan karya-karya dari beberapa orang (seniman) dalam satu tempat.
v Ketentuan Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa di Sekolah
Untuk dapat menyelenggarakan pameran karya seni rupa di lingkungan sekolah, ada beberapa hal yang harus dikerjakan, yaitu:
1.
Mengumpulkan karya yang akan dipamerkan
2.
Menyiapkan penjaga pameran
3.
Menyiapkan ruang atau tempat dan perlengkapan pameran
4.
Menata karya-karya yang akan dipamerkan
5.
Menyiapkan publikasi dan dokumentasi pameran
Persiapan Pameran
Sebagai puncak dari kegiatan berkesenian, Pelaksanaan pameran / pergelaran membutuhkan persiapan dan perencanaan yang cukup baik dan matang, dan harus serius. Pada lingkungan pendidikan, Proses persiapan pameran / pergelaran ini tentu saja tidak telepas dari peran guru sebagai pembimbing dan fasilitator yang menuntun dan mengarahkan siswa dalam tahap tahap persiapan, perencanaan, hingga pelaksanaan pameran / pergelaran.
Pameran / pergelaran / dan pergelaran karya seni merupakan kegiatan yang melibatkan sejumlah orang yang saling terkait dan mendukung satu sama lain. Oleh sebab itu, bentuk kerja dalampagelaran merupakan kerja kolektif. Artinya, tidak ada salah satu atau sebagaian yang berfungsi lebih penting dari pada yang lain.
Di dalam kerja kolektif, Seluruh sistem atau bagian memegang satu kunci yang sama untuk mencapai keberhasilan. Yang dimaksud dengan kunci yang sama disini adalah kebersamaan serta tanggung jawab yang sama dalam mewujudkan tujuan yang sama pula. Apabila salahsatu komponen kurang berfungsi atau sama sekali tidak berfungsi, maka akan gagallah kegiatan tersebut atau tidak terwujudkan sebagai suatu kreasi yang baik.
1.
Menentukan Tema
Langkah Pertama yang perlu untuk memperoleh perhatian dalam pelksanaan pameran adalah menentukan tema kegiatan. Penentuan tema ini dianggap perlu untuk mengarahkan kegiatan agar memiliki makna tertentu dan tidak menyimpang.
Tema merupakan titik pusat yang mewarnai serta menjiwai seluruh kegiatan dan proses kreasi dalam sebuah pameran. Dengan kata lain, Tema adalah jiwa dari suatu kreasi. Penentuan tema ini akan dapat dilakukan dengan cara mmembrikan jawabat atas pertanyaan pertanyaan yang dapat dijadikan pedoman berikut ini.
a. Dalam Ranka apakah kegiatan pameran itu diselenggarakan?
b. Bagi siapakah pameran itu dilaksanakan?
c. Apa tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pameran tersebut?
2.
Menentukan panitia
Suatu pameran / pergelaran yang baik tentu saja membutuhkan sistem yang baik pula. Pengorganisasinya terarah, mulai dari susunan kepanitiaan, jaringan jadwal kerja dan kegiatan, sampai pelaksanaan pameran yang telah direncanakan. Pengorganisasian seperti ini hanya mungkin terjadi apabila dikelola oleh sebuah sistem organisasi yang tertata. keorganisasian untuk kegiatan kegiatan yang bersifat insidental dan sementara seperti pameran / pagelaran ini disusun dalam bentuk panitia.
Susunan kepanitiaan sebuah pameran karya seni rupa dapat ditata seperti berikut.
a.
Penanggung jawab kegiatan. disekolah, penanggung jawab seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa.
b.
Penasihat dan pembina kegiatan, yaitu ibu dan Bapak guru pengajar seni Budaya.
c.
Ketua panitia beserta wakilnya
d.
Sekretaris dan wakilnya
e.
Bendahara dan wakilnya.
Panitia ini yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara ini harus didukung oleh perangkat kerja yang ada di bawahnya.
susunan perangkat kerja ini adalah sebagai berikut.
a. Seksi pameran / pergelaran yang terdiri atas sub-Subseksi:
1) pengumpulan karya
2) pengaturan ruang pameran / pergelaran
3) penempatan karya
b. Seksi Perlengkapan
c. Seksi Sokumentasi
f. Seksi Humas dan publikasi
e. Seksi transportasi
f. Seksi konsumsi
g. Seksi p3k
serta seksi lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
3.
Menyusun Program kerja
untuk melengkapi program suatu kegiatan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaannya. Dalam menyusun rencana kerja dan jadwal, sebaiknya kalian mengikuti langkah langkah berikut ini. Berikut adalaha langkahnya:
a.
Mengundang seluruh panitia beserta seksi seksi pelaksanaan untuk mengadakan rapat kerja.
b.
Memberikan pengarahan sejelas jelasnya tentang isi program pokok dan rencana rencana umum kegiatan.
c.
Mencdaftarkan seluruh jenis kegiatan dari setiap kordinator dan seksi, kemudian disusun kembali sesuai urutan kepentingan dan waktu penggarapannya. Menyesuaikan kegiatan kegiatan tersebut dengan waktu yang tersedia sehingga dapat disusun jadwal kerja yang baik.
Jadwal kegiatan pameran / pergelaran ini sebaiknya disusun dalam bentuk matriks sehingga mudah untuk mengeceknya. jadwal kegiatan ini dipampang diruang sekretariat pameran / pegelaran (misalnya meminjam ruang osis) sehingga semua siswa di sekolah dapat melihatnya.
4.
menentukan Tempat Penyelenggaraan
Pameran / pergelaran yang ideal membutuhkan tempat yang baik dan memenuhi persyaratan tempat itu harus mampu mendukung seluruh aspek pameran / pergelaran dan bisa ditata dengan mudah. Selain itu, faktor pencahayaannya pun harus memenuhi persyaratan.
tepat ideal yang dpaat digunakan umntuk pameran ini dapat Anda tentukan seperti ruang aula sekolah Anda.
Penyelnggaraan pameran karya seni rupa yang baik memang harus dilaksanakan di satu tempat secara terpusan. Akan tetapi perlu jugga dipertimbahkan ketika dua bentuk kegiatan dilaksanakan sekalihus, misalnya pameran karya seni rupa bersama pementasan karya seni musik, tari, dan teater. kedua bentuk kegiatan ini dapat dilaksanakan secara terpisah atau terpadu. AArtinya, di sekeliling ruang pameran itulah pameran pergelaran dilaksanakan
5.
Mengumpulkan Karya seni
Pameran yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah pameran / pergelaran sekolah yang diikuti oleh seluruh siswa di sekolah. Karya yang dikumpulan sudah barang tentu sangatlah banyak. Jika jumla siswa di sekolah Anda sangat banyak dan mencapai lebih dari 300 orang, diperlukan pembatasan jumlah karya yang harus dikumpulkan untuk pamerean sekolah. Pembatasan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara. yaitu:
a.
Membatasi hanya 10 karya dari setiap jenis yan karya.
b.
Setiap kelas mengumpulkan masing masing 5 karya seni rupa yang paling baik dari setiap jenis sehingga tidak diperlukan lagi seleksi karya.
Langkah pengumpulan hasil karya ini memiliki 2 sasaran utama, yaitu:
a. mengumpulkan seluruh karya yang sudah dibuat dan sudah selesai, terutama karya kelompok, untuk disimpan dan dipersiapkan dalam pameran
b. Mengukur karya karya pribadi yang belum selesai untuk segera diselnggarakan selama waktu yang tersisa menjelang pergelaran.
Pada saat pengumpulan karya ini ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seksi pameran.
a. Mencatat secara teliti setiap karya yang diserahkan.
b. Menandai atau menomori karya yang diterimanya
c. simpanla semua karya itu dengan hati hati agar tidak rusak atu tergores
6.
menyeleksi Karya seni
karya yang dikumpulkan perlu diperiksa dan diseleksi. Penyeleksian karya ini dimaksud untuk memilih dan menentukan karya mana yang masih layak untuk dipamerkan.
7.
Membuat Publikasi
Publikasi yang dilakukan sebagai tahap persiapan pameran / paergelran karya seni rupa diantarnya dilakukan dengan menggunakan poster. poster ini dibuat oleh panitia dengan memanfaatkan kemapuan kalian dalam membuat desain grafis. poster pagelaran harus dibuat jauh sebelum tanggal pelaksanaan pameran dan pementaan untuk di pasang di tempat-tempat strategis dan dilewati banyak orang.
Terimakasih sekian artikel saya dengan judul Mempersiapkan dan membuat Pameran Di Sekolah membuat pameran di sekolah menengah | pameran di sekolahan | Semoga artikel ini bermanfaat dan bila ada kesalahan kata mohon dimaafkan. Artikel ini di ambil dari buku seni budaya
§ Menata Karya Seni Rupa Terapan untuk Pameran Sekolah
Penyelenggaraan pameran dapat dilakukan dalam kelas atau sekolah. dimana pun pameran digelar perlu persiapan agar pelaksanaan pameran dapat berlangsung sukses. persiapan tersebut meliputi: pembentukan panitia pameran, menentukan materi atau karya yang akan dipamerankan, penyiapan ruang pameran, persiapan publikasi serta dokumentasi, dan lain sebagainya.
Setelah pembentukan panitia, maka semua anggota panitia segera bekerja sesuai dengan tugasnya. Langkah awal adalah mengumpulkan karya seni rupa dari semua siswa berupa karya seni rupa, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Selanjutnya, karya dibuat daftarnya sehingga memudahkan untuk membuat katalog yang berisi nama pembuat karya, judul karya, ukuran, teknik dan media yang dipakai untuk membuat karya.
§ Menyiapkan Ruang Pameran
Selanjutnya, menyiapkan ruang pameran. Ruang pameran harus ditata agar dapat memberikan suasana nyaman. Selain itu, usahakan komunikasi antara pengunjung dengan penyelenggara pameran dapat berjalan dengan baik.
a.
Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur dan diusahakan satu arah dengan membedakan pintu masuk dan pintu keluar. Hal ini memudahkan mobilisasi pengunjung dalam pameran tersebut.
b.
Karya harus disusun yang menarik dan mudah dilihat. Jadi, tugas yang akan dilakukan tidak hanya menyiapkan hasil karya sendiri, tetapi juga menatanya dengan artistik. Penataan karya seni yang dipamerkan dapat menarik pengunjung untuk menikmati dan mengapresiasi karya tersebut.
§ Publikasi Pameran
Penyelenggaraan pameran perlu dipublikasikan lewat pengumuman yang ditempel di papan pengumuman atau menggunakan spanduk yang dipasang di tempat yang strategis.
§ Dokumentasi Pameran
Bentuk dokumentasi dapat berupa catatan jumlah pengunjung pameran, pesan, kesan, atau saran pengunjung. Oleh karena itu, perlu adanya buku tamu yang disediakan d: dekat pintu masuk clan dijaga oleh petugas. Pesan, kesan, clan saran pengunjung dapat ditampung pada buku khusus
yang diletakkan di atas meja dekat pintu keluar yang juga dijaga oleh penjaga. Dokumentasi ini dapat menjadi bahan evaluasi atas pelaksanaan pameran.
Pelaksanaan Pameran Seni Rupa
§ pmbukaan Pameran
Pada saat yang telah ditetapkan, pameran dibuka secara resmi. Pembukaannya dapat berupa kata pengantar atau sambutan dan kepala sekolah atau yang mewakili. Dapat pula dimeriahkan dengan hiburan berupa musik, teater, atau tari.
§ Puncak Pameran
Puncak dari segala macam kegiatan di dalam seni bernama pameran atau pergelaran. Pameran dan pergelaran ini membutuhkan adanya persiapan yang terencana dan terprogram dengan baik. Persiapan-persiapan tersebut adalah sebagai berikut: Persiapan Pameran Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pameran diantaranya yaitu: Hasil karya yang akan dipamerkan harus diseleksi terlebih dahulu Perlu adanya publikasi yang dapat dilakukan dengan bermacam-macam bentuk. Contohnya adalah selebaran, spanduk, iklan maupun poster. Tempat pameran (ruang pameran) Jenis karya yang dipamerkan, baik yang memiliki bentuk 2 dimensi maupun yang 3 dimensi. 2. Persiapan Pergelaran Pergelaran meliputi beberapa jenis seni seperti seni suara, seni musik, seni tari maupun drama. Sebaiknya dalam pergelaran perlu mengenal adanya pola jenis pertunjukan yang akan dipentaskan. Pola ini dapat dibedakan menjadi 3 kelompok diantaranya adalah pola primitif, pola tradisional dan corak modern. 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan pameran atau pergelaran yaitu: a. Susunan Acara direncanakan dengan matang, misalnya seperti di bawah ini: Acara Pembukaan Tujuan Sasaran Waktu Katalog Seleksi Publikasi Materi Tempat Undangan b. Terseleksinya karya-karya seni yang akan dipamerkan berdasarkan bobot kualitasnya maupun kesesuaian dengan tema pameran. c. Menyajikan ruang dan tempat sesuai dengan kondisi dan kapasitas karya. d. Pembuatan materi penunjang pameran karya, antara lain buku tamu, poster, baliho, papan panel, undangan, selebaran dan katalog. Dalam penyelenggaraan pameran ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan diantaranya adalah: 1. Prinsip Interaksi yaitu prinsip yang dalam penyelenggaraan pameran harus berorientasi pada kepentingan penyelenggara dan pengunjung. 2. Prinsip Inisiatif yaitu pemeliharaan yang mengambil inisiatif dan menentukan langkah-langkah yang sistematis dan terencana ke arah pendekatan publik pada pameran yang sedang diselenggarakan. 3. Prinsip Repetisi adalah prinsip penyelenggaraan pameran yang dilakukan secara berulang-ulang. 4. Prinsip Integritas yaitu prinsip penyelenggaraan yang memiliki banyak koleksi pameran, misalnya pameran seni lukis, yang di dalamnya terdiri dari bermacam-macam aliran. 5. Prinsip efesiensi yaitu penyelenggaraan pameran dengan melakukan penulisan secara sistematis agar tidak merepotkan penyelenggara dan pengunjung. Prinsip efesiensi dapat didukung oleh oleh lingkungan yang indah dan menarik, cara penataan warna suara maupun komposisi materi pameran sampai tercipta suasana yang menyenangkan. Beberapa perlengkapan pameran yang perlu diketahui diantaranya adalah katalog, tape recorder, lampu untuk penerangan ruang, spanduk untuk publikasi, sketsel atau papan panel, meja untuk menempatkan buku dan pedestal untuk menempatkan karya 3 dimensi.
§ Penutupan Pameran
Kegiatan pameran dapat ditutup dengan diskusi dan mendatangkan para kritikus, seniman, ataupun pengamat serta pemerhati seni rupa. Tujuan diskusi adalah untuk menambah wawasan
§ Pelengkap
Selain karya seni yang akan dipamerkan, pelaksanaan pameran akan berjalan dengan lancar bila ada panitia penyelenggara pameran. Melalui panitia ini karya seni dipilih dan disajikan kapada para pengunjung pameran. Tentunya, untuk menjadi panitia pameran yang profesional perlu mengetahui dan memiliki pengalaman dalam proses dan pelaksanaan pameran dari tahap persiapan, pemeliharaan, dan sampai tingkat akhir pameran. Materi tersebut akan dibahas pada kegiatan belajar 2 dan 3 pada BBM 6 ini. Aspek pengunjung juga sebagai persyaratan dalam penyelenggaraan pameran. Dapat kita bayangkan, bila suatu pameran tidak tidak pengunjung yang datang untuk menyaksikan karya yang dipamerkan. Para pengunjung yang diundang untuk mengunjungi pameran biasanya orang-orang yang dipandang ada kaitannya dengan para seniman, para penggemar dan pengamat seni, tokoh masyarakat, maupun masyarakat umum sebagai ajang apresiasi seni. Aspek berikutnya adalah tempat pameran. Panitia harus menyediakan tempat pameran yang dipandang representatif untuk penyelenggaraan pameran. Tempat pameran yang dipilih harus berada pada lokasi yang strategis, yang mudah dijangkau oleh lapisan masyarakat. Selain strategis, aspek keamanan pun perlu diperhatikan. Karya seni yang akan dipamerkan harus terlindungi dari tangan-tangan usil dan kondisi cuaca misalnya kehujanan, kepanasan dan sebagainya, Dalam kontek sekolah tentunya guru dapat menyelenggarakan pameran di lingkungan sekolah dengan memanfaatkan dan menata ruang kelas, koridor antar kelas, atau ruang lain yang bisa menampung karya siswa. Pemanfaatan dan penataan ruang kelas dapat dilakukan dengan pemanfaatan dinding ruang sebagai tempat memajang karya dua dimensi dan meja dapat dimanfaatkan untuk memajang karya tiga dimensi.
BAB III
PENUTUP
§ Kesimpulan
Pameran Karya Seni Rupa bukan merupakan hal yang instan untuk dilakukan, butuh perencanaan yang matang dalam melakukannya, Proses yang panjang ditempuh untuk para pecinta dan penikmat seni. Kesabaran, keuletan, disiplin dan kerja keras merupakan prinsip yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerja dibelakang layar Pameran Karya Seni Rupa. Untuk itu kita harus menghargai segala bentuk buah karya seseorang yang mereka kerjakan dengan penuh kesabaran dan ketelitian, sekarang kita lebih mengerti tentang Pameran Karya Seni Rupa.
§ Saran
Penulis mendapatkan informasi semua ini melewati Berbagai Sumber yang belum bisa dijadikan jaminan tentang kebenarannya dan keasliannya. Penulis juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mencari Informasi yang sekiranya bisa melengkapi isi makalah ini. Jadi, saran penulis adalah "Ketika kita punya sebuah ilmu, kita tidak bisa menyembunyikannya. Tapi kita harus menyampaikannya kepada orang lain, ketika orang lain tersebut menyampaikan ilmumu yang telah disampaikannya olehmu kepada kerabat atau sahabatnya. Maka ilmu itu akan berlipat ganda seperti sel meristem yang terus membelah untuk menjadi yang tak terhitung jumlahnya dan sebagai bekal di akhirat nanti "Serta Saran penulis untuk penyelenggaraan Pameran Karya Seni Rupa, jujur saja penulis belum pernah mengunjungi pameran-pameran modern seperti yang diperlihatkan di bagian lampiran. Untuk Itu penulis meminta untuk Pemerintah Daera Kabupaten Indramayu untuk menyelenggarakan pameran serupa dengan karya hasil Pemuda-pemudi kabupaten dan juga penulis meminta untuk diselenggarakannya pameran Sekolah di acara Pentas Seni nanti dengan menunjukkan hasil buah karya siswa SMA N 1 Sindang, agar lebih semangat lagi untuk berkarya dan melatih kreativitasnya. Terimakasih
Monolog Penyesalanku
Penyesalanku
by: Muhammad Hidayat
by: Muhammad Hidayat
Saat ini aku sudah berumur 25 tahun ... aku seorang pengusaha yang sukses di Negaraku, tentu hal ini semua aku dapatkan dari doaku dan usahaku, bahkan orang tuaku tak lepas dari ini semua ... hari ini adalah tepat 8 tahun saat kejadian itu terjadi ... sampai sekarang bahkan kenangan itu tidak bisa hilang dari ingatanku.
8 tahun yang lalu saat itu aku bukanlah orang yang semapan ini ... aku hanyalah orang yang hidup dalam ambang kemiskinan ... ayahku hanya seorang tukang kayu yang hanya mengumpulkan kayu hasil pencariannya kemudian dibuat menjadi arang ... yang akan dijual oleh ibuku. Keluarga kami benar-benar berada dibawah garis kemiskinan saat itu. Saat itu aku sudah menjadi seorang remaja layaknya teman "ku yang lain, tentu bagi seorang remaja kita memiliki banyak kebutuhan .. tidak terkecuali teman" ku ... saat itu aku cemburu dengan apa yang dimili oleh teman "ku mereka sudah menggunakan apa yang di maksud dengan komputer ... sedangkan aku bahkan belum memiliki komputer saat itu ... di sekolah teman "sering meledekku ... sering mencaciku ... karena hal sepele itu .. tapi lama kelamaan aku muak dengan semua itu.
Akhirnya saat makan malam dirumah. Aku memberanikan diriku untuk memberitahu mereka bahwa aku menginginkan sebuah komputer ... tapi ... jawaban mereka tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan bahkan saat itu aku dibentak, aku dicaci oleh kedua orang tua ku ... saat itu pula emosiku sudah mencapai pada batasnya ... ku obrak abrik ruang makan ... aku membentak mereka berdua ... dengan penuh emosi ... dan saat itu aku langsung memasuki kamar tidurku ... ku kunci pintu kamar ku agar mereka tidak bisa masuk. Emosi bahkan membuatku insomnia, aku sulit untuk memejamkan mata ... tapi saat di temta tidur aku merenung .... sebenarnya yang salah adalah diriku yang meminta terlalu banayak kepada mereka, padahal kami hanya keluarga yang miskin, aku menyesali perbuatanku itu dan kuputuskan untuk meminta maaf kepada mereka besok sebelum aku kesekolah, dan akhirnya aku tertidur.
Matahari pagi membuatku terbangun ... tapi ada yang salah dengan pagi ini ... cahaya matahari terasa sangat panas ... kubuka mataku dan melihat kejendela .. ternyata kotaku saat itu telah terbakar habis .... aku tak tahu apa yang menyebabkan ini semua terjadi ... kudengar suara tembakan ... dan kulihat lebih jelas .. ternyata pemberontakan terjadi ... ini adalah pemberontakan akibat politik ... banyak orang bersenjata yang berkeliaran diluar ... kemudian aku berlari membuka pintu kamarku ... saat pintu kamar ku tebuka ... kulihat ibuku bersembunyi ketakutan dibawah meja ... dan tiba "seseorang masuk dan menembaki ibuku, di depan ku ... aku sempat termenung tak percaya melihat itu semua ... ku lihat orang itu dan ia langsung berlari entah kemana .... dengan rasa panik aku kemudian berlari menuju ketempat ibuku ... itu sudah terbaring lemas ... ia terkena tembakan di bagian perutnya ... kupegang luka itu ... dan kupeluk ibuku .. ibuku kemudian membisikkan seseuatu ke telingaku .. ia berkata "siapapun yang melakukan ini jangan pernah berpikir untu membalas dendam, nak" aku teridam ... aku panik saat itu ... dengan darah mengalir tanpa henti dari luka ibuku ... kulihat tangan ku ... bahkan tubuhku penuh dengan darah ibuku ... sebelum aku mengucapkan kata maafku padanya ... ternyata sudah tidak bernapas lagi ... sketika rauk tangisku pecah ... aku berteriak ... MENGAPA ... MENGAPA ENGKAU mencabutnya DARIKU ... YA ALLAH ... MENGAPA HARUS IA MATI DI TANGANKU ... BAHKAN AKU BELUM SEMPAT meminta maaf kepadanya YA ALLAH ... MENGAPA YA ALLAH ... MENGAPA AKU HARUS membentak mereka SEMALAM ... YA ALLAH kumohon MAAFKANLAH DIRIKU INI YA ALLAH ... .
Emosiku lagi pecah .... ku ingin mencari orang yang telah membunuh ibuku ... bahkan aku tak tahu ayahku sekarang berada di mana ... kemudian ku ambil sebuah kapak yang berada di rumah ... aku berlari keluar rumah .. mencari orang yang aku tidak ketahui identitasnya ... kulihat seseorang berlindung di sebuah pohon ... dengan emosi sebesar ini aku kemudain berlari mengampirinya dan kutebas tubuhnya .... ia kemudian berlmuran darah ... setelah kulihat ... aku tak percaya yang ku tebas ternyata adalah ayahku sendiri ... aku tak tahu apa yang harus kulakukan saat itu ... akhirnya kurangkul dia ... dan saat kurangkul ia bertanya .. apakah aku suatu saat nanti ingin menjadi seseorang yang sukses .. ?? aku kemudain menjawab dengan kata iya ... ia kemudian memberitahuku bahwa jangan pernah meyensali perbuatanku .. dan akhirnya ia sudah tidak bernyawa lagi ... aku panik ... aku tak tahu apa yang harus aku lakukan ... sebelumnya ibuku mati dihadapnku. . dan sekarang ayahku mati ditanganku ... sekali lagi tangisku pecah ... aku merasa bersalah ... aku merasa bodoh ... melakukan ini semua ... aku tak bisa hidup dengan penuh penyesalan seperti ini ... akhirnya kudengar suara sirine ... aku percaya itu adalah petugas kepolisian yang datang membantu saat aku berjalan kesana ... tak sadar ada seseorang yang telah menembakku dari belakang ... aku sekarat ... aku rela jika aku mati di tempat ini ... aku sudah tidak bisa hidup di dunia ini dengan penuh penyesalan ... kemudian ku ingat kata "ayahku ... bahwa aku tidaklah harus menyesali ini semua ... aku harus bejuang agar bisa hidup dan sukse ... dan akhirnya tak lama kemudian kulihat seseorang dan ia mengangkatku ke sebuah mobil .... dan akhirnya kutup mataku.
Saat kubuka mataku aku ternyata berada di sebuah rumah sakit. Dan saat itu kurenungkan semua perbuatanku .... dan akan kuperbaiki semua kesalahan yang pernah aku perbuat ... aku berjanji pada diriki bahwa suatu saat nanti aku akan membuat orang tuaku bangga terhdapaku meskipun mereka telah tiada ... setidaknya inilah caraku agar meminta maaf kepada mereka meskipun mereka telah tiada.
Ketika menyontek sudah menjadi budaya
Ketika menyontek Sudah Menjadi Budaya
Karya: Muhammad Saiful Bahri
Mendengar kata menyontek mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan pelajar. cheating atau mencontek diartikan sebagai tindakan bohong, curang, penipuan guna memperoleh keuntungan tertentu dengan mengorbankan kepentingan orang lain.Menyontek dapat memberikan dampak yang buruk bagi dunia pendidikan. Dewasa ini, menyontek sudah dijadikan sebagai budaya di kalangan siswa.
Menyontek bukanlah kegiatan belajar, tetapi menyontek merupakan bahaya laten bagi siswa. Menyontek merupakan salah satu fenomena pendidikan yang selalu muncul menyertai aktivitas belajar mengajar setiap hari. Kurangnya pembahasan tentang menyontek mungkin disebabkan karena banyak ahli yang mengganggap hal ini adalah peristiwa yang tidak perlu dikhawatirkan, padahal masalah menyontek merupakan sesuatu yang sangat mendasar.
Menyontek dapat melahirkan generasi penerus yang pemalas dan bermental koruptor. Menyontek dilakukan siswa hanya untuk mengejar nilai atau hanya memenuhi tugas yang diberikan pengajar, Dalam konteks kehidupan bangsa saat ini, tidak jarang kita mendengar asumsi dari masyarakat yang menyatakan bahwa koruptor dan penipu ulung adalah penyontek berat ketika mereka masih berada di bangku sekolah. Atau sebaliknya, mereka yang terbiasa menyontek di sekolah, memiliki potensi untuk menjadi koruptor, penipu, dan penjahat
Budaya menyontek, yang sudah marak di zaman modern ini disebabkan karena kurangnya perhatian pengajar, orangtua dan pribadi siswa tersebut serta sistem pendidikan yang terkadang saling tumpang tindih sehingga menyebabkan kebodohan karena kebosanan siswa. Suryabrata mengungkapkan ada tiga faktor yang membentuk karakter pribadi seseorang antara lain: faktor G (General), yakni kebijakan yang dibawa sejak lahir, faktor S (specific) yang dibentuk oleh pendidikan dan faktor C (Common / Group) yang didapatkan dari pengaruh kelompok.
Siswa menyontek disebabkan karena: Kurang Percaya diri, merasa pengajar tidak adil dan diskriminatif, adanya kesempatan, Keinginan mendapat nilai tinggi, mencari jalan pintas, sistem nilai yang tidak objektif, dan penugasan instruktur yang tidak rasional.
Siswa yang menyontek berusaha untuk menutupi tindakannya dengan cara berbohong. Terkadang siswa tukang contek tidak segan memberi suap pada siswa yang mau memberi contekan padanya. Bilamana siswa tidak mau memberi contekan, maka siswa tukang contek dapat berubah menjadi preman di sekolah untuk memaksakan kehendaknya dalam mencontek.
Mencontek sudah menjadi bagian budaya banga Indonesia, Apapapun alasannya menyontek tetaplah perbuatan yang dilarang dan berdampak buruk bagi dirinya dan orang-orang sekitarnya. Oleh karena itu pemerintah berusaha menekan dan mengurangi angka penyontek di Indonesia, dengan pendidikan karakter sejak dini. Dan kesadaran diri sendirilah yang paling utama menekan jumlah penyontek di Indonesia. Upaya pemerintah dalam menekan tindakan siswa menyontek secara langsung berpengaruh terhadap turunnya angka korupsi Indonesia. Seperti yang dilansir situs Transparency International 2013, Indonesia meraih peringkat 114 dengan skor 32 dari 177 daftar Negara terkorup di dunia.
Biografi Ridwan Kamil
Biografi Ridwan Kamil
1. Ridwan Kamil Lahir di Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971, Emil nama sapaan akrabnya, ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Emil atau Ridwan Kamil sebenarnya menyukai berimajinasi sejak masa kecil. Ia suka membaca komik dan melihat foto dari berbagai kota di luar negeri. Sejak kecil ridwan Kamil memiliki semangat kewirausahaan. Ia bersekolah di SDN Banjarsari III Bandung tahun 197 hingga 1984, saat sekolah dasar ia telah menjual es mambo buatannya sendiri. Selama bersekolah, ridwan Kamil dikenal sebagai sosok yang aktif dan cerdas. Selain aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola, Emil selalu masuk dalam rangking lima besar dikelasnya
2. Setelah tamat sekolah dasar itu kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Bandung kemudian di SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1987 sampai 1990. Setelah tamat SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 sampai 1995. Ridwan kamil juga aktif dalam kelompok-kelompok mahasiswa dan unit kegiatan seni. Semangat kewirausahaannya di kampus lagi, untuk mencari dana tambahan untuk kuliah, ia membuat ilustrasi cat air atau maket untuk dosen.
3. Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya bertahan empat bulan bekerja ia berhenti karena dampak krisis moneter Indonesia yang membuat klien tidak membayar pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, ia makan sekali sehari dengan menu murah seharga 99 sen. Perjuangan Ridwan Kamil untuk bertahan hidup di Amerika terus diuji ketika istrinya, Atalia Praratya akan melahirkan anak pertama mereka. Ayah yang kini memiliki dua orang anak ini tidak memiliki uang untuk biaya persalinan istrinya, sehingga akhirnya dia harus mengaku miskin pada pemerintah kota setempat untuk mendapatkan Pengobatan gratis. Akhirnya, ia menemani istrinya melahirkan di sebuah rumah sakit khusus untuk orang miskin, tepatnya di bangsal rumah sakit. Baginya pengalaman jatuh-bangun hidupnya membentuk nilai-nilai tersendiri akan kerasnya perjuangan hidup.
4. Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung [2], serta Senior Urban Design Consultant SOM, edaw (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).
5. Urbane adalah perusahaan yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan proyek-proyek di luar Indonesia seperti Suriah Al-Noor Ecopolis di negara Suriah dan Suzhou Financial District di Cina. Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi tentang masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki proyek berbasis komunitas dalam Urbane Proyek Komunitas dimana visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.
6. Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green Award pada tahun 2009 atas proyek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane juga sering mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia tahun 2009.
7. Sebagai Walikota Bandung, yang menjabat baru 1 tahun ini. Ia sudah melakukan gebrakan-gebrakan besar dalam membangun Kota Bandung. Perjuangannya yang luar biasa, membuat Ridwan Kamil sebagai Idola terutama di kalangan pemuda. Semoga apa yang dilakukannya semua dapat menjadi inspirasi bagi setiap orang agar mampu menggapai cita-cita kita sejak kecil, untuk menjadi seseorang yang sukses
Top things to do in Bandung
TOP THINGS TO DO IN BANDUNG
Bandung is definitely a well known place in Indonesia and to tourist who have been to Java for sure. Many locals will recommend to go there for shopping, food and cool respite. It is a popular weekend destination for those who want to escape the hustle and bustle of Jakarta. Many tourist would say they have their best Indonesian experience here.
Disini the food is cheap and delicious, the things are cheap and in huge variety and important Indonesian attractions are nearby. Therefore it is no surprise that the whole place evolved around tourism industry so come here and have fun. Here' s our take of Top 10 things to Do and Must See in Bandung:
1.
Shop in factory outlets
nobody goes back from Bandung empty handed. Especially if you go to the factory outlets at Jl Riau or Jl Dago, you will find all the hidden gems of quality clothes, shoes, bags and all else in various famous brands. All the items you find here are in good condition, brand new but in half the price!
2.
Catch sunset at The Valley
If you are looking for another option to dine in Bandung, you can choose to go to The Valley for dinner. This Western restaurant is located at a Hilltop with amazing sunset view. The food is good too, so enjoy your meal while watching sunset over Bandung city.
3.
Eat at Kampung Daun
One of the Bandung s best restaurant, banyak tourist come here for the relaxing ambiance with bamboo Huts, streams and waterfall. Food is not especially delicious but it is extensive and inexpensive. Come here for the overall experience of enjoying Indonesian cuisine in a comfortable and serene outdoor setting.
4.
Get lost in Pasar Baru
This epitome of Indonesian market in Bandung, you can get lost here and find all sorts of things that delight you. Travelers come here to source for fabrics and souvenirs. Prices here are unbelievable too especially if you have special bargaining skills. Though do take care of your belongings as this place is really crowded.
5.
Enjoy the musical performance at Saung Angklung Udjo
This traditional musical performance is one of the best way to explore Indonesian culture. It is a 2 hour show of beberapa bagian termasuk puppet show, mask dance, Angklung performance and dances with little kids.
6.
Walk off the beaten path in search of Rice Terraces
How can one come to Asia and not be awed by towering Rice Terraces. Unknown to many, Bandung actually do have rolling rice fields and some rice terraces in the highlands. Bribe a local to tell you the location is and head there for a soul refreshing time. There s one apparently in Ciwidey!
7.
Kawah Putih
Definitely in top of the list of attractions for its stunningly beautiful lake as if set out of a movie. It is 2 hours away from Bandung city center and in the highland. The place is cooling but beware of sunburn as it is still really sunny here without feeling it. This is a sulphuric lake as it is from a volcano.The entire area can be explored in 30 minutes.
8.
Tangkuban Perahu
About 1,5 hours from Bandung, it is yet another crater from volcano of Indonesia that is worth the visit for the sheer awe of the view from the top. This may be second best to Kawah Putih but still worth to visit.
9.
Villa Isola
Built by an Italian millionaire and perched at the northern part of Bandung overlooking a breathtaking view of the city to the south.
10. Gedung Sate
Built and used by the Dutch companies, it is populer for its satay food decoration. It has 6 Ornaments symbolizing 6 juta guldens. Now it is used as the office for West Java governor. Luckily, the place is open to public and do not forget to have a good chill and drink at the top floor while overlooking the city.
11. Gedung Merdeka
Another architectural wonder built for the rich previously and then made famous for hosting the first Asian-African conference. Though not much of an attraction but worth to take a look if you are nearby.
There you have it, the best of what Bandung have to offer in terms of things to do and attractions to see. You will be amaze how you can enjoy yourself so much without actually really spending a lot, especially good for budget travelers who are backpacking in Indonesia, though carrying a lot of things after the shopping is another story altogether! Do read our Bandung travel guide for more information.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.
Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...