Rabu, 16 Desember 2015

Pameran Seni Rupa

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
    Dalam era yang serba teknologi saat ini, kemajuan bidang seni rupa dunia telah berkembang dengan pesatnya ke bentuk yang lebih modern. Layaknya cabang seni lainnya seni rupa juga dipentaskan atau penggunaan kata yang lebih tepat adalah Pameran Seni Rupa. Banyak tokoh besar dalam perkembangan seni rupa yang mentorehkan buah karyanya kemudian dilakukan pameran, dan hasilnya pengunjung terkesima dengan semua yang ada pada Pameran tersebut. Kita harus menghargai semua seniman yang berusaha mentorehkan Buah Karyanya untuk penikmat karya-karyanya. Latar Belakang pembuatan makalah ini adalah memberikan penjelasan secara rinci dan lebih eksplisit tetang apa itu "Pameran Seni Rupa" lewat gambar-gambar yang membuat daya tarik pembaca untuk mempelajari "Pameran Karya Seni Rupa"

1.2 Tujuan dan manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
     1. Membantu pembaca lebih kreatif
     2. Memahami Pameran Seni Rupa Manfaat:      1. Memberikan pembaca pengetahuan baru      2. Memberikan semangat berkarya pembaca
BAB II
ISI
Pameran Seni Rupa
v Pengertian Pameran
Pameran dalam arti yang lebih luas  merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan antara  produsen  dan  pembeli  namun pengertian pameran lebih jauh adalah suatu kegiatan  promosi  yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah: show, exhibition, expo, pekan raya, fair, bazaar, pasar murah.
v Pengertian Pameran Seni Rupa
Sumber 1
Pameran Seni Rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik melalui media karya seni. Kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: "Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas." Penyelenggaraan pameran bisa dilakukan di konteks sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Sedangkan konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa karya-karya seniman untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.pameran Seni Rupa adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
Sumber 2
Pameran Seni Rupa merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang seni rupa, karena kegiatan pameran baik sekali kegunaannya baik bagi siswa, seniman, pengamat seni rupa, maupun bagi perkembangan seni rupa pada umumnya. Melalui pameran, seorang siswa bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik dilingkungan pendidikan atau lembaga sekolah ataupun masyarakat umum untuk dilihat, dievaluasi, dikagumi, atau dikritik.

v Tujuan Pameran Seni Rupa
Sumber 1
Tujuan diselenggarakan pameran seni rupa adalah sebagai berikut:
1.       Sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.
2.       Memberikan motivasi kepada pengunjung untuk mengambil langkah konkret yang bermanfaat dalam berkesenian.
3.       Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.
4.       Wujud dari hasil praktik seni rupa. Bila praktek berkarya seni tidak ditunjukkan kepada masyarakat, maka akan menjadi pengisi ruang gudang belaka.
5.       Sarana menunjukkan dan mengembangkan bakat siswa kepada masyarakat dan kemungkinan mendapatkan penghasilan dari bidang seni.
6.       Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Bangsa yang maju seringkali ditandai dengan besarnya apresiasi (penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni dan budaya.
Sumber 2
Setiap pekerjaan yang kita lakukan tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan. Cahyono (2002: 9,4) menjelaskan tujuan penyelenggaraan pameran di antaranya: tujuan sosial, tujuan komersial, dan tujuan kemanusian.
Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran baik skala luas (di masyarakat) maupun skala terbatas (di sekolah). Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial. Hasil penjualan karya seni yang dipamerkan disumbangkan kepada yayasan yatim piatu, pendidikan anak cacat, dan membantu orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Tujuan komersial pameran terkait dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau keuntungan.
Terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran. Melalui kegiatan ini seniman dapat menjual karyanya kepada apresiator dan kolektor karya seni. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian, pembangunan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Sejalan dengan definisi dan tujuan di atas, maka penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki nilai manfaat bagi sekolah, guru dan siswa.
v Fungsi Pameran Seni Rupa
Sumber 1
Fungsi diadakannya pameran seni rupa antara lain sebagai berikut:
1.       Sebagai sarana pembelajaran untuk menanamkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan pada karya seni.
2.       Sebagai sarana rekreasi dan hiburan. Dengan melihat pameran akan timbul rasa senang, segar, menghilangkan kejenuhan dan ketegangan batin dan fisik.
3.       Sebagai sarana pencapaian kinerja. Merupakan ajang berprestasi dan berkompetisi timbul pemikiran untuk berkarya yang baik.
4.       Sebagai sarana apresiasi. Dengan melihat pameran seni maka akan muncul berbagai tanggapan berupa kritik, penilaian, sarana penghargaan, dorongan seseorang untuk berbuat kreatif dalam berkarya seni dan berolah seni.
Sumber 2
Selanjutnya, Cahyono (2002: 9,6) membedakan fungsi pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi kinerja. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni. Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat, menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh menonton pameran biasanya termotivasi / terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya. Begitu pula halnya dengan pameran sekolah, maka tentunya karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai yang positif terhadap siswa dan warga sekolah. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan pameran, apresiator menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan. Lebih jauh lagi kegiatan menonton pameran terkait dengan salah satu fungsi seni sebagai katarsis (pengobat jiwa). Fungsi kinerja dimaksudkan bahwa melalui kegiatan pameran dapat diketahui para seniman yang berbakat, Hal ini bisa kita saksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan. Apresiator bisa memberi penilaian apakah seniman yang menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif. Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996: 125) secara khusus menyebutkan fungsi pameran seni rupa sekolah, di antaranya:
a) Meningkatkan apresiasi seni
b) Membangkitkan motivasi berkerya seni
c) Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas
d) Berkarya visual lewat karya seni
e) Belajar berorganisasi
Sumber 3
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Hal ini sejalan dengan 6.5
pandangan WARTONO (1984: 69) bahwa fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat tehadap seni. Bentuk apresiasi terdiri dari apresiasi kreatif dan apresasi afektif. Pada tataran apresiasi kreatif membawa pengamat untuk menggunakan rasio dalam menanggapi persoalan yang dihadapinya sedangkan apresiasi afektif lebih melibatkan perasaan sehingga pengamat merasa dan mengalami empati dan memperoleh rasa puas dari pada orang yang hanya melakukan apresiasi kreatif. Selanjutnya, hubungan timbal balik antara seniman dan apresiator sajikan

v Bentuk dan Jenis Pameran Seni Rupa
Bentuk-bentuk atau Jenis-Jenis Pameran
a)       Bentuk pameran berdasarkan tempat dan waktu pameran adalah sebagai berikut. a. Pameran permanen atau tetap adalah bentuk pameran yang tidak terikat oleh lamanya waktu. permanen artinya tidak pernah tutup dan tidak regangan oleh waktu. Misalnya, museum dan art gallery.


b. Pameran rutin
adalah pameran yang selalu diadakan dalam waktu-waktu tertentu, misalnya pameran seni rupa yang diadakan tiap tahun sekali dan pameran ARSIP Tulungagung yang mengambil budaya, sejarah, sosial dan agama.

c. Pameran insidental

adalah pameran yang diselenggarakan dengan maksud dan tujuan tertentu yang tidak terikat oleh rutinitas pelaksanaannya. Misalnya, pameran akhir studi, pameran penyerta seminar, atau pameran menyambut kunjungan tamu.
b)       Bentuk pameran berdasarkan ragam karya yang dipamerkan adalah sebagai berikut. a. Pameran homogen adalah suatu penyelenggaraan pameran dengan menampilkan karya seni dari salah satu cabang seni saja. Karya seni yang dipamerkan tersebut tidak tergantung dari jumlah peserta pameran atau pemilik karya.


b. Pameran heterogen
adalah penyelenggaraan pameran yang memiliki beberapa cabang seni rupa pada waktu dan tempat, serta peristiwa yang sama.
c)       Bentuk pameran berdasarkan jumlah peserta pameran dibedakan sebagai berikut. a. Pameran tunggal adalah pelaksanaan pameran yang menampilkan beberapa karya seorang seniman saja


b. Pameran kelompok

adalah pelaksanaan pameran dengan menampilkan karya-karya dari beberapa orang (seniman) dalam satu tempat.

v Ketentuan Penyelenggaraan  Pameran Seni Rupa di Sekolah
Untuk dapat menyelenggarakan pameran karya seni rupa di lingkungan sekolah, ada beberapa hal yang harus dikerjakan, yaitu:
1.       Mengumpulkan karya yang akan dipamerkan
2.       Menyiapkan penjaga pameran
3.       Menyiapkan ruang atau tempat dan perlengkapan pameran
4.       Menata karya-karya yang akan dipamerkan
5.       Menyiapkan publikasi dan dokumentasi pameran
Persiapan Pameran
Sebagai puncak dari kegiatan berkesenian, Pelaksanaan pameran / pergelaran membutuhkan persiapan dan perencanaan yang cukup baik dan matang, dan harus serius. Pada lingkungan pendidikan, Proses persiapan pameran / pergelaran ini tentu saja tidak telepas dari peran guru sebagai pembimbing dan fasilitator yang menuntun dan mengarahkan siswa dalam tahap tahap persiapan, perencanaan, hingga pelaksanaan pameran / pergelaran.
Pameran / pergelaran / dan pergelaran karya seni merupakan kegiatan yang melibatkan sejumlah orang yang saling terkait dan mendukung satu sama lain. Oleh sebab itu, bentuk kerja dalampagelaran merupakan kerja kolektif. Artinya, tidak ada salah satu atau sebagaian yang berfungsi lebih penting dari pada yang lain.
Di dalam kerja kolektif, Seluruh sistem atau bagian memegang satu kunci yang sama untuk mencapai keberhasilan. Yang dimaksud dengan kunci yang sama disini adalah kebersamaan serta tanggung jawab yang sama dalam mewujudkan tujuan yang sama pula. Apabila salahsatu komponen kurang berfungsi atau sama sekali tidak berfungsi, maka akan gagallah kegiatan tersebut atau tidak terwujudkan sebagai suatu kreasi yang baik.
1.     Menentukan Tema
Langkah Pertama yang perlu untuk memperoleh perhatian dalam pelksanaan pameran adalah menentukan tema kegiatan. Penentuan tema ini dianggap perlu untuk mengarahkan kegiatan agar memiliki makna tertentu dan tidak menyimpang.
Tema merupakan titik pusat yang mewarnai serta menjiwai seluruh kegiatan dan proses kreasi dalam sebuah pameran. Dengan kata lain, Tema adalah jiwa dari suatu kreasi. Penentuan tema ini akan dapat dilakukan dengan cara mmembrikan jawabat atas pertanyaan pertanyaan yang dapat dijadikan pedoman berikut ini.
a. Dalam Ranka apakah kegiatan pameran itu diselenggarakan?
b. Bagi siapakah pameran itu dilaksanakan?
c. Apa tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pameran tersebut?


2.     Menentukan panitia
Suatu pameran / pergelaran yang baik tentu saja membutuhkan sistem yang baik pula. Pengorganisasinya terarah, mulai dari susunan kepanitiaan, jaringan jadwal kerja dan kegiatan, sampai pelaksanaan pameran yang telah direncanakan. Pengorganisasian seperti ini hanya mungkin terjadi apabila dikelola oleh sebuah sistem organisasi yang tertata. keorganisasian untuk kegiatan kegiatan yang bersifat insidental dan sementara seperti pameran / pagelaran ini disusun dalam bentuk panitia.
Susunan kepanitiaan sebuah pameran karya seni rupa dapat ditata seperti berikut.
a.        Penanggung jawab kegiatan. disekolah, penanggung jawab seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa.
b.       Penasihat dan pembina kegiatan, yaitu ibu dan Bapak guru pengajar seni Budaya.
c.        Ketua panitia beserta wakilnya
d.       Sekretaris dan wakilnya
e.        Bendahara dan wakilnya.
Panitia ini yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara ini harus didukung oleh perangkat kerja yang ada di bawahnya.
susunan perangkat kerja ini adalah sebagai berikut.
a. Seksi pameran / pergelaran yang terdiri atas sub-Subseksi:
1) pengumpulan karya
2) pengaturan ruang pameran / pergelaran
3) penempatan karya

b. Seksi Perlengkapan
c. Seksi Sokumentasi
f. Seksi Humas dan publikasi
e. Seksi transportasi
f. Seksi konsumsi
g. Seksi p3k
serta seksi lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.

3.     Menyusun Program kerja
untuk melengkapi program suatu kegiatan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaannya. Dalam menyusun rencana kerja dan jadwal, sebaiknya kalian mengikuti langkah langkah berikut ini. Berikut adalaha langkahnya:
a.        Mengundang seluruh panitia beserta seksi seksi pelaksanaan untuk mengadakan rapat kerja.
b.       Memberikan pengarahan sejelas jelasnya tentang isi program pokok dan rencana rencana umum kegiatan.
c.        Mencdaftarkan seluruh jenis kegiatan dari setiap kordinator dan seksi, kemudian disusun kembali sesuai urutan kepentingan dan waktu penggarapannya. Menyesuaikan kegiatan kegiatan tersebut dengan waktu yang tersedia sehingga dapat disusun jadwal kerja yang baik.
Jadwal kegiatan pameran / pergelaran ini sebaiknya disusun dalam bentuk matriks sehingga mudah untuk mengeceknya. jadwal kegiatan ini dipampang diruang sekretariat pameran / pegelaran (misalnya meminjam ruang osis) sehingga semua siswa di sekolah dapat melihatnya.
4.     menentukan Tempat Penyelenggaraan
Pameran / pergelaran yang ideal membutuhkan tempat yang baik dan memenuhi persyaratan tempat itu harus mampu mendukung seluruh aspek pameran / pergelaran dan bisa ditata dengan mudah. Selain itu, faktor pencahayaannya pun harus memenuhi persyaratan.
tepat ideal yang dpaat digunakan umntuk pameran ini dapat Anda tentukan seperti ruang aula sekolah Anda.
Penyelnggaraan pameran karya seni rupa yang baik memang harus dilaksanakan di satu tempat secara terpusan. Akan tetapi perlu jugga dipertimbahkan ketika dua bentuk kegiatan dilaksanakan sekalihus, misalnya pameran karya seni rupa bersama pementasan karya seni musik, tari, dan teater. kedua bentuk kegiatan ini dapat dilaksanakan secara terpisah atau terpadu. AArtinya, di sekeliling ruang pameran itulah pameran pergelaran dilaksanakan
5.     Mengumpulkan Karya seni
Pameran yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah pameran / pergelaran sekolah yang diikuti oleh seluruh siswa di sekolah. Karya yang dikumpulan sudah barang tentu sangatlah banyak. Jika jumla siswa di sekolah Anda sangat banyak dan mencapai lebih dari 300 orang, diperlukan pembatasan jumlah karya yang harus dikumpulkan untuk pamerean sekolah. Pembatasan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara. yaitu: 
a.        Membatasi hanya 10 karya dari setiap jenis yan karya.
b.       Setiap kelas mengumpulkan masing masing 5 karya seni rupa yang paling baik dari setiap jenis sehingga tidak diperlukan lagi seleksi karya.
Langkah pengumpulan hasil karya ini memiliki 2 sasaran utama, yaitu:
a. mengumpulkan seluruh karya yang sudah dibuat dan sudah selesai, terutama karya kelompok, untuk disimpan dan dipersiapkan dalam pameran
b. Mengukur karya karya pribadi yang belum selesai untuk segera diselnggarakan selama waktu yang tersisa menjelang pergelaran.

Pada saat pengumpulan karya ini ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seksi pameran.
a. Mencatat secara teliti setiap karya yang diserahkan.
b. Menandai atau menomori karya yang diterimanya
c. simpanla semua karya itu dengan hati hati agar tidak rusak atu tergores

6.     menyeleksi Karya seni
karya yang dikumpulkan perlu diperiksa dan diseleksi. Penyeleksian karya ini dimaksud untuk memilih dan menentukan karya mana yang masih layak untuk dipamerkan.
7.     Membuat Publikasi
Publikasi yang dilakukan sebagai tahap persiapan pameran / paergelran karya seni rupa diantarnya dilakukan dengan menggunakan poster. poster ini dibuat oleh panitia dengan memanfaatkan kemapuan kalian dalam membuat desain grafis. poster pagelaran harus dibuat jauh sebelum tanggal pelaksanaan pameran dan pementaan untuk di pasang di tempat-tempat strategis dan dilewati banyak orang.
Terimakasih sekian artikel saya dengan judul Mempersiapkan dan membuat Pameran Di Sekolah  membuat pameran di sekolah menengah | pameran di sekolahan | Semoga artikel ini bermanfaat dan bila ada kesalahan kata mohon dimaafkan. Artikel ini di ambil dari buku seni budaya

§   Menata Karya Seni Rupa Terapan untuk Pameran Sekolah
Penyelenggaraan pameran dapat dilakukan dalam kelas atau sekolah. dimana pun pameran digelar perlu persiapan agar pelaksanaan pameran dapat berlangsung sukses. persiapan tersebut meliputi: pembentukan panitia pameran, menentukan materi atau karya yang akan dipamerankan, penyiapan ruang pameran, persiapan publikasi serta dokumentasi, dan lain sebagainya. 
 Setelah pembentukan panitia, maka semua anggota panitia segera bekerja sesuai dengan tugasnya. Langkah awal adalah mengumpulkan karya seni rupa dari semua siswa berupa karya seni rupa, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Selanjutnya, karya dibuat daftarnya sehingga memudahkan untuk membuat katalog yang berisi nama pembuat karya, judul karya, ukuran, teknik dan media yang dipakai untuk membuat karya.
§   Menyiapkan Ruang Pameran
Selanjutnya, menyiapkan ruang pameran. Ruang pameran harus ditata agar dapat memberikan suasana nyaman. Selain itu, usahakan komunikasi antara pengunjung dengan penyelenggara pameran dapat berjalan dengan baik.
a.        Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur dan diusahakan satu arah dengan membedakan pintu masuk dan pintu keluar. Hal ini memudahkan mobilisasi pengunjung dalam pameran tersebut.
b.       Karya harus disusun yang menarik dan mudah dilihat. Jadi, tugas yang akan dilakukan tidak hanya menyiapkan hasil karya sendiri, tetapi juga menatanya dengan artistik. Penataan karya seni yang dipamerkan dapat menarik pengunjung untuk menikmati dan mengapresiasi karya tersebut.

§   Publikasi Pameran
Penyelenggaraan pameran perlu dipublikasikan lewat pengumuman yang ditempel di papan pengumuman atau menggunakan spanduk yang dipasang di tempat yang strategis.
§   Dokumentasi Pameran
Bentuk dokumentasi dapat berupa catatan jumlah pengunjung pameran, pesan, kesan, atau saran pengunjung. Oleh karena itu, perlu adanya buku tamu yang disediakan d: dekat pintu masuk clan dijaga oleh petugas. Pesan, kesan, clan saran pengunjung dapat ditampung pada buku khusus
yang diletakkan di atas meja dekat pintu keluar yang juga dijaga oleh penjaga. Dokumentasi ini dapat menjadi bahan evaluasi atas pelaksanaan pameran.

Pelaksanaan Pameran Seni Rupa
§   pmbukaan Pameran
Pada saat yang telah ditetapkan, pameran dibuka secara resmi. Pembukaannya dapat berupa kata pengantar atau sambutan dan kepala sekolah atau yang mewakili. Dapat pula dimeriahkan dengan hiburan berupa musik, teater, atau tari.
§   Puncak Pameran
Puncak dari segala macam kegiatan di dalam seni bernama pameran atau pergelaran. Pameran dan pergelaran ini membutuhkan adanya persiapan yang terencana dan terprogram dengan baik. Persiapan-persiapan tersebut adalah sebagai berikut: Persiapan Pameran Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pameran diantaranya yaitu: Hasil karya yang akan dipamerkan harus diseleksi terlebih dahulu Perlu adanya publikasi yang dapat dilakukan dengan bermacam-macam bentuk. Contohnya adalah selebaran, spanduk, iklan maupun poster. Tempat pameran (ruang pameran) Jenis karya yang dipamerkan, baik yang memiliki bentuk 2 dimensi maupun yang 3 dimensi. 2. Persiapan Pergelaran Pergelaran meliputi beberapa jenis seni seperti seni suara, seni musik, seni tari maupun drama. Sebaiknya dalam pergelaran perlu mengenal adanya pola jenis pertunjukan yang akan dipentaskan. Pola ini dapat dibedakan menjadi 3 kelompok diantaranya adalah pola primitif, pola tradisional dan corak modern. 3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan pameran atau pergelaran yaitu: a. Susunan Acara direncanakan dengan matang, misalnya seperti di bawah ini: Acara Pembukaan Tujuan Sasaran Waktu Katalog Seleksi Publikasi Materi Tempat Undangan b. Terseleksinya karya-karya seni yang akan dipamerkan berdasarkan bobot kualitasnya maupun kesesuaian dengan tema pameran. c. Menyajikan ruang dan tempat sesuai dengan kondisi dan kapasitas karya. d. Pembuatan materi penunjang pameran karya, antara lain buku tamu, poster, baliho, papan panel, undangan, selebaran dan katalog. Dalam penyelenggaraan pameran ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan diantaranya adalah: 1. Prinsip Interaksi yaitu prinsip yang dalam penyelenggaraan pameran harus berorientasi pada kepentingan penyelenggara dan pengunjung. 2. Prinsip Inisiatif yaitu pemeliharaan yang mengambil inisiatif dan menentukan langkah-langkah yang sistematis dan terencana ke arah pendekatan publik pada pameran yang sedang diselenggarakan. 3. Prinsip Repetisi adalah prinsip penyelenggaraan pameran yang dilakukan secara berulang-ulang. 4. Prinsip Integritas yaitu prinsip penyelenggaraan yang memiliki banyak koleksi pameran, misalnya pameran seni lukis, yang di dalamnya terdiri dari bermacam-macam aliran. 5. Prinsip efesiensi yaitu penyelenggaraan pameran dengan melakukan penulisan secara sistematis agar tidak merepotkan penyelenggara dan pengunjung. Prinsip efesiensi dapat didukung oleh oleh lingkungan yang indah dan menarik, cara penataan warna suara maupun komposisi materi pameran sampai tercipta suasana yang menyenangkan. Beberapa perlengkapan pameran yang perlu diketahui diantaranya adalah katalog, tape recorder, lampu untuk penerangan ruang, spanduk untuk publikasi, sketsel atau papan panel, meja untuk menempatkan buku dan pedestal untuk menempatkan karya 3 dimensi.
§   Penutupan Pameran
Kegiatan pameran dapat ditutup dengan diskusi dan mendatangkan para kritikus, seniman, ataupun pengamat serta pemerhati seni rupa. Tujuan diskusi adalah untuk menambah wawasan
§   Pelengkap
Selain karya seni yang akan dipamerkan, pelaksanaan pameran akan berjalan dengan lancar bila ada panitia penyelenggara pameran. Melalui panitia ini karya seni dipilih dan disajikan kapada para pengunjung pameran. Tentunya, untuk menjadi panitia pameran yang profesional perlu mengetahui dan memiliki pengalaman dalam proses dan pelaksanaan pameran dari tahap persiapan, pemeliharaan, dan sampai tingkat akhir pameran. Materi tersebut akan dibahas pada kegiatan belajar 2 dan 3 pada BBM 6 ini. Aspek pengunjung juga sebagai persyaratan dalam penyelenggaraan pameran. Dapat kita bayangkan, bila suatu pameran tidak tidak pengunjung yang datang untuk menyaksikan karya yang dipamerkan. Para pengunjung yang diundang untuk mengunjungi pameran biasanya orang-orang yang dipandang ada kaitannya dengan para seniman, para penggemar dan pengamat seni, tokoh masyarakat, maupun masyarakat umum sebagai ajang apresiasi seni. Aspek berikutnya adalah tempat pameran. Panitia harus menyediakan tempat pameran yang dipandang representatif untuk penyelenggaraan pameran. Tempat pameran yang dipilih harus berada pada lokasi yang strategis, yang mudah dijangkau oleh lapisan masyarakat. Selain strategis, aspek keamanan pun perlu diperhatikan. Karya seni yang akan dipamerkan harus terlindungi dari tangan-tangan usil dan kondisi cuaca misalnya kehujanan, kepanasan dan sebagainya, Dalam kontek sekolah tentunya guru dapat menyelenggarakan pameran di lingkungan sekolah dengan memanfaatkan dan menata ruang kelas, koridor antar kelas, atau ruang lain yang bisa menampung karya siswa. Pemanfaatan dan penataan ruang kelas dapat dilakukan dengan pemanfaatan dinding ruang sebagai tempat memajang karya dua dimensi dan meja dapat dimanfaatkan untuk memajang karya tiga dimensi.

BAB III
PENUTUP

§   Kesimpulan
Pameran Karya Seni Rupa bukan merupakan hal yang instan untuk dilakukan, butuh perencanaan yang matang dalam melakukannya, Proses yang panjang ditempuh untuk para pecinta dan penikmat seni. Kesabaran, keuletan, disiplin dan kerja keras merupakan prinsip yang dilakukan oleh orang-orang yang bekerja dibelakang layar Pameran Karya Seni Rupa. Untuk itu kita harus menghargai segala bentuk buah karya seseorang yang mereka kerjakan dengan penuh kesabaran dan ketelitian, sekarang kita lebih mengerti tentang Pameran Karya Seni Rupa.

§   Saran

Penulis mendapatkan informasi semua ini melewati Berbagai Sumber yang belum bisa dijadikan jaminan tentang kebenarannya dan keasliannya. Penulis juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mencari Informasi yang sekiranya bisa melengkapi isi makalah ini. Jadi, saran penulis adalah "Ketika kita punya sebuah ilmu, kita tidak bisa menyembunyikannya. Tapi kita harus menyampaikannya kepada orang lain, ketika orang lain tersebut menyampaikan ilmumu yang telah disampaikannya olehmu kepada kerabat atau sahabatnya. Maka ilmu itu akan berlipat ganda seperti sel meristem yang terus membelah untuk menjadi yang tak terhitung jumlahnya dan sebagai bekal di akhirat nanti "Serta Saran penulis untuk penyelenggaraan Pameran Karya Seni Rupa, jujur ​​saja penulis belum pernah mengunjungi pameran-pameran modern seperti yang diperlihatkan di bagian lampiran. Untuk Itu penulis meminta untuk Pemerintah Daera Kabupaten Indramayu untuk menyelenggarakan pameran serupa dengan karya hasil Pemuda-pemudi kabupaten dan juga penulis meminta untuk diselenggarakannya pameran Sekolah di acara Pentas Seni nanti dengan menunjukkan hasil buah karya siswa SMA N 1 Sindang, agar lebih semangat lagi untuk berkarya dan melatih kreativitasnya. Terimakasih

1 komentar:

  1. Terimakasih ya, infonya bermanfaat.
    Oh ya, mau menambahkan informasi aja nih.
    Bagi yang membutuhkan Sewa Misty Fan Tangerang untuk berbagai keperluan seperti event misalnya, bisa coba hubungi kami dari Arthur Teknik ya. Dijamin profesional dalam pengerjaannya.

    BalasHapus

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...