Senin, 20 Juli 2020

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Optimal Ketersediaan Produk


Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat optimal ketersediaan produk dan Jelaskan cara tindakan manajerial untuk meningkatkan keuntungan  berkaitan dengan tingkat optimal ketersediaan produk!
Jawab:

A.    Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Optimal Ketersediaan Produk
Tingkat ketersediaan produk dapat diukur dengan menggunakan tingkat siklus layanan atau fill rate dan metrik kepuasan pelanggan untuk jumlah permintaan dari persediaan yang tersedia. Tingkat ketersediaan produk merupakan salah satu langkah utama respon rantai pasokan. Ketersediaan produk tingkat tinggi bertujuan untuk meningkatkan respon dan menarik pelanggan, sehingga meningkatkan pendapatan untuk rantai pasokan. Namun, tingkat ketersediaan produk yang tinggi memerlukan persediaan besar, yang meningkatkan biaya rantai pasokan. Oleh karena itu, rantai pasokan harus mencapai keseimbangan antara tingkat ketersediaan dan biaya persediaan. Tingkat optimal ketersediaan produk adalah salah satu yang memaksimalkan profitabilitas rantai pasokan. Tingkat optimal ketersediaan tinggi atau rendah tergantung di mana perusahaan tertentu dapat memaksimalkan keuntungan. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat optimal ketersediaan produk meliputi:
a.      Biaya penimbunan (the cost of overstocking) merupakan kerugian perusahaan dari setiap unit yang tak terjual di akhir musim penjualan.
b.     Biaya kekurangan persediaan (cost of understocking) merupakan kerugian perusahaan setiap kehilangan penjualan dikarenakan tidak tersedianya persediaan. Cost of understocking seharusnya termasuk pada batas kehilangan dari sekarang hingga penjualan selanjutnya apabila pelanggan tidak kembali.
Kebanyakan perusahaan merasakan perlunya mempunyai persediaan bahan baku. Besar kecilnya persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain:
a.      Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya perusahaan terhadap gangguan kehabisan yang akan dapat menghambat atau mengganggu jalannya proses produksi
b.     Volume produksi yang direncanakan, dimana volume produksi yang direncanakan itu sendiri sangat tergantung pada volume penjualan yang direncanakan.
c.      Besarnya pembelian bahan baku setiap kali pembelian untuk mendapatkan biaya pembelian yang minimal.
d.     Estimasi tentang fluktuasi harga bahan baku yang bersangkutan di waktu-waktu yang akan datang.
e.      Peraturan-peraturan pemerintah yang menyangkut persediaan bahan baku.
f.      Harga pembelian bahan baku
g.     Biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan di gudang
h.     Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak atau turun kualitasnya.

B.    Tindakan Manajerial Untuk Meningkatkan Keuntungan
 Tindakan manajerial untuk meningkatkan keuntungan berkaitan dengan tingkat optimal ketersediaan produk:
a.      Meningkatkan salvage value setiap unit yang akan meningkatkan keuntungan.
Salah satu strateginya adalah dengan menjual produk ke toko-toko outlet sehingga unit-unit yang tersisa tidak terbuang.

b.     Menurunkan margin kerugian dari stockout. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengusahakan agar cycle service level optimal. Cycle service level merupakan peluang permintaan selama musimnya akan sama atau dibawah ukuran pesanan optimal. Semakin kecil rasio cost of overstocking dan cost of understocking the product, maka tingkat ketersediaan produk yang optimal akan semakin meningkat.
Tindakan manajerial lainnya yang dapat meningkatkan keuntungan rantai pasokan adalah  mengurangi ketidakpastian permintaan Dengan mengurangi ketidakpastian permintaan, maka manajer rantai pasokan dapat menyesuaikan permintaan dan penawaran dengan mengurangi overstocking dan understocking. Cara manajer untuk mengurangi ketidakpastian permintaan dijelaskan sebagai berikut:
a.      Memperbaiki peramalan. Dengan menggunakan pengetahuan tentang pasar yang lebih baik dan bekerja sama untuk mengurangi ketidakpastian permintaan.
b.     Meningkatkan kecepatan tanggapan. Dengan mengurangi lead time maka kelipatan pesanan dapat ditempatkan pada musim penjualan.
c.      Melakukan penundaan untuk produk yang beraneka ragam sampai lebih dekat dengan titik penjualan. Penundaan memberikan rantai pasokan kesempatan untuk menyesuaikan persediaan dengan permintaan.
d.     Mengkombinasikan dua sumber pasokan (tailored sourcing). Satu berfokus pada biaya tetapi tidak mampu menangani ketidakpastian dengan baik, dan yang lain berfokus pada fleksibilitas untuk menangani ketidakpastian, tetapi dengan biaya yang lebih tinggi.

Sumber :
Guritno, Adi Djoko dan Meirani Harsasi. 2019. “Manajemen Rantai Pasokan”. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Rusmiani, Lina Ana. 2012. “Tugas Makalah Supply Chain Management “Penentuan Tingkat Persediaan Produk Optimal”. [link] http://blog.ub.ac.id/lilaana/2012/06/18/tugas-makalah-supply-chain-management-penentuan-tingkat-persediaan-produk-optimal/. Diakses pada tanggal 09 Mei 2020 pukul 19.03 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendanaan Sumber Internal dan Eksternal Berikut Contohnya.

Dalam melakukan investasi, perusahaan seringkali membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, baik yang bersumber dari internal, maupun ekst...